Aktivis Papua Merdeka, Filep Jacob Semuel Karma atau Filep Karma disebut oleh keluarganya tewas karena tenggelam saat menyelam. Namun pihak kepolisian sendiri belum mengumumkan secara resmi penyebab kematian korban.
Jenazah Filep ditemukan di Pantai Base-G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, sekitar pukul 05.00 WIT, Selasa (1/11). Jenazah Filep pertama kali ditemukan oleh masyarakat yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi dalam kondisi mengenakan pakaian selam.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan korban sempat pamit ke keluarganya karena hendak pergi menyelam pada Sabtu (29/10). Namun Belum ada informasi lebih lanjut korban pergi menyelam di mana dan bersama siapa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi dari keluarga korban, korban kira-kira hari Sabtu (29/10) itu komunikasi terakhir. Bahwa korban saat itu akan menyelam," ujar Kapolresta Jayapura Kombes Pol Victor Mackbon kepada wartawan di Jayapura, Selasa (1/11).
"Karena menyelam dan menangkap ikan itu merupakan hobi sehari-sehari dari pada korban," sambungnya.
![]() |
Kendati demikian, hingga kini pihak kepolisian belum memastikan penyebab kematiannya. Namun Kombes Kamal menyebut pihaknya akan terus menyelidiki.
"Penyebab dalam lidik apa karena menyelam atau hal lain," kata dia.
Lihat juga video 'Lukas Enembe: Ini Stroke, Bukan Main-main!':
Keluarga Pastikan Filep Kamal Tenggelam
Sementara itu, salah satu putri korban yang bernama Andrefina mengatakan ayahnya meninggal karena tenggelam.
"Tadi saya sudah ikut visum luar, dan memang berdasarkan visum luar jelas bahwa bapak meninggal karena tenggelam," ujar Andrefina kepada wartawan di Jayapura, Selasa (1/11).
"Pada saat itu tenggelam atau pada saat menyelam sehingga terdampar di Base-G," sambung Andrefina.
Andrefina turut membenarkan ayahnya memang pamit menyelam pada Sabtu (29/10) lalu. Filep Karma juga sempat berenang bersama salah seorang keluarganya pada Minggu (30/10) pagi.
"Ada saksi juga dari keluarga juga mengatakan bahwa ketemu dengan bapak pada Minggu pagi sempat berenang bersama-sama tetapi bapak tidak ikut pulang," katanya.
Menurutnya, ayahnya tidak ikut pulang karena menunggu air laut surut sehingga dia bisa menyelam. Oleh sebab itulah dia ditinggal oleh keluarganya.
"Karena awalnya pagi mau menyelam karena air naik menunggu air surut. Akhirnya keluarga pulang sendiri tanpa bapak ikut," katanya.