Banjir dan Longsor Terjang Majene Sulbar Usai Diguyur Hujan Semalam

Sulawesi Barat

Banjir dan Longsor Terjang Majene Sulbar Usai Diguyur Hujan Semalam

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 28 Okt 2022 08:13 WIB
Banjir di Majene merendam 6 wilayah pada 2 kecamatan.
Foto: Banjir merendam permukiman warga di Majene, Sulawesi Barat. (Istimewa)
Majene -

Banjir dan longsor menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) usai diguyur hujan sejak Rabu (26/10) malam hingga Kamis (27/10) pagi. Banjir merendam sejumlah wilayah hingga ketinggian 1 meter.

"Kenapa ini bisa banjir karena curah hujan cukup tinggi mulai tadi malam (Rabu malam) sampai pagi ini," kata Wakil Bupati Majene Arismunandar kepada wartawan, Kamis (27/10/2022).

Banjir Majene ini terjadi setelah curah hujan tinggi mengguyur selama 6 jam dan menyebabkan Sungai Saleppa meluap. Ketinggian banjir paling parah setara dengan dada orang dewasa atau sekitar satu meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi untuk wilayah kota bisa sampai dada, satu meteran (ketinggian banjir)," ungkap Arismunandar.

Banjir Rendam 2 Kecamatan di Majene

Kepala BPBD Majene Ilhamsyah mengungkapkan banjir tersebut menerjang sejumlah wilayah pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Banggae dan Banggae Timur.

ADVERTISEMENT

"Untuk yang terdata 2 kecamatan (terdampak banjir). Kecamatan Banggae dan Banggae Timur. Banjir dipicu hujan 6 selama jam jadi air sungai Saleppo meluap," kata Ilhamsyah saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (27/10).

Ilhamsyah mengatakan banjir merendam 6 wilayah di 2 kecamatan dengan ketinggian yang bervariasi terparah mencapai 1 meter. Hingga kini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir ini.

"Bervariasi (ketinggian banjir). Ada yang satu meteran ada yang di bawahnya. Jadi ada 6 wilayah terdampak. 3 Lingkungan di Kecamatan Banggae Timur, selebihnya 1 kelurahan dan 2 lingkungan di Kecamatan Banggae," jelasnya.

"Tidak ada korban. Kalau rumah warga terdampak karena sudah surut jadi mereka balik ke rumahnya. Ada juga yang kerumah keluarga terdekat," bebernya.

1.000 Rumah Rumah Warga Terdampak Banjir

Diperkirakan ada 1.000 rumah warga yang terdampak banjir yang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Majenne.

"Kalau kita melihat Kecamatan Banggae dan Banggae Timur itu bisa jadi 1.000 KK (kepala keluarga) terdampak, berapa rumah. Berkisar yang tergenang bisa mencapai 1.000 rumah," Ilhamsyah kepada wartawan, Kamis (27/10).

Selain merendam pemukiman warga, Ilhamsyah juga menyebut adanya beberapa fasilitas umum yang ikut terdampak banjir.

"Ada fasilitas umum terdampak, termasuk Puskesmas Banggae 1, Kantor Kelurahan dan SD akibat banjir dini hari tadi," terangnya.

Menurut Ilhamsyah, banjir yang menggenangi pemukiman warga sudah mulai surut. Warga yang rumahnya terdampak banjir juga mulai melakukan pembersihan.

"Kondisi terkini hasil pantauan kami bersama teman-teman, Alhamdulillah sudah mulai pembersihan, masing-masing rumah dibersihkan karena banyaknya lumpur yang masuk di rumah masing-masing," tutupnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut.

Kios Pasar Rusak dan Ratusan Ayam Potong Mati

Selain merendam rumah warga dan sejumlah fasilitas umum, banjir setinggi 1 meter tersebut juga mengakibatkan kerusakan sejumlah kios di Pasar Sentral Majene. Selain itu, ratusan ayam potong milik pedagang mati karena terendam banjir.

"Memang kondisi saat ini pasar yang paling terdampak, karena waktu pemantauan tadi, jalan yang di pasar itu sudah rusak karena air, dan juga ternak ayam di pasar itu banyak yang mati, terkait juga gardu-gardu (kios) sekitar pasar ada beberapa yang rusak," kata Wakil Bupati Majene, Aris Munandar kepada wartawan, Kamis (27/10).

Menurutnya, dampak banjir paling parah memang terjadi di Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae. Pasar Sentral termasuk ratusan rumah warga yang juga berfungsi sebagai toko ikut terendam banjir. Aris mengaku akan segera melakukan penanganan, agar aktivitas di Pasar Sentral Majene dapat normal kembali.

"Kalau pasar kita lihat dulu hari ini, kalau cuacanya mendukung nanti kita akan lakukan pembersihan wilayah pasar. Sehingga kalau sudah mulai bagus, rapi kembali. Kita akan melakukan aktivitas seperti biasa, mungkin besoklah (hari ini) paling cepatnya bisa beraktivitas seperti biasa," tuturnya.

Salah satu pedagang bernama Ahmad berharap kepada pemerintah untuk memberi perhatian. Kerugian yang dialaminya akibat peristiwa banjir ditaksir mencapai jutaan rupiah.

"Tentunya kita sangat berharap ada bantuan, apalagi kerugian yang kami alami cukup banyak, mencapai jutaan, selain karena puluhan ekor ayam jualan mati, barang-barang dagangan lain juga rusak karena terendam banjir," ujarnya.

Longsor di Kecamatan Tubo Sendana Buat Lalu Lintas Lumpuh

Sementara itu, longsor dilaporkan terjadi di Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Longsor tersebut sempat membuat arus lalu lintas jalan Trans Sulawesi lumpuh total.

"Ada (longsor) di ruas jalan di Kecamatan Tubo Sendana Majene. Longsor terjadi di beberapa dusun di situ," kata Kepala BPBD Majene Ilhamsyah saat dimintai konfirmasi, Kamis (27/10).

Ilhamsyah mengatakan longsor di Kecamatan Tubo Sendana terjadi pada dua titik, yakni di Desa Onang dan Desa Onang Utara. Material longsor sempat menutup penuh ruas jalan sehingga lalu lintas lumpuh total.

"Tadi subuh lumpuh total. Bahkan sampai pukul 04.30 Wita pagi masih berjatuhan material longsor di situ. Sekarang sudah bisa akses jalan cuman buka tutup karena masih dilakukan pembersihan," bebernya.

Longsor Kembali Terjadi Malam Hari

Longsor kembali terjadi di salah satu titik ruas jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Akibatnya lalu lintas yang sebelumnya sudah bisa dilalui kendaraan kini kembali lumpuh.

Peristiwa longsor ini terjadi di Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Majene pada Kamis malam (27/10) sekitar pukul 20.00 Wita. Jalan yang tertutup longsor merupakan akses satu-satunya penghubung Mamuju-Majene.

"Tadi sekitar jam 8 (malam) ini kembali longsor lagi di wilayah Tubo Sendana tepatnya di Onang," kata Kepala BPBD Majene Ilhamsyah saat dikonfirmasi, Kamis (21/10).

Ilhamsyah menuturkan, sebelumnya wilayah tersebut juga dilanda longsor dan telah dibersihkan menggunakan 2 alat berat pada Kamis (27/10) siang tadi. Namun longsor kembali terjadi dan mengakibatkan ruas jalan tertutup total.

"Saya sudah kontak UPTD juga untuk kerahkan alat berat lagi, semoga bisa cepat ini dibersihkan (material longsor), banyak kendaraan tidak bisa lewat lagi disana," tuturnya.

Menurut Ilhamsyah, hujan yang melanda Majene tak hanya membuat beberapa wilayah terendam banjir dan longsor. Namun terdapat jembatan yang amblas dan rusak parah akibat air sungai yang meluap.

"Jembatan Pamboang amblas juga rusak parah akibat derasnya air sungai semalam," katanya.

Halaman 2 dari 2
(alk/hsr)

Hide Ads