Pantauan detikSulsel di lokasi, Kamis (27/10/2022) pukul 11.00 Wita, tumpukan sampah tersebut berada di bahu jalan dan belum diangkut. Terlihat seorang petugas dengan rompi oranye bertugas di lokasi dengan cara memilah-milah sampah yang ada.
Kondisi sampah tersebut terlihat basah akibat hujan. Tidak terlihat pengawas kebersihan baik dari kelurahan, kecamatan serta pasukan penindakan anti kotor (Pakandatto) yang telah dikukuhkan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto.
Petugas kebersihan di lokasi, Hasanuddin mengaku mobil truk yang akan mengangkut sampah itu belum tiba. Dia juga mengaku tak tahu soal pasukan penindakan anti kotor yang ditunjuk Wali Kota.
"Tidak ada kutahu soal (Pakandatto)," kata Hasanuddin.
Mobil truk yang seharusnya mengangkut sampah tersebut tak kunjung datang hingga pukul 11.45 WITA. Salah satu warga, Rozada mengatakan penanganan sampah di Jalan Leimaena memang kerap terlambat dilakukan petugas.
"Kalau ini ya lama, kalau masalah tertinggalnya itu kadang terlambat masalah tempatnya," katanya
Saat ditanya soal pengawas kebersihan sampah yang dikenal dengan julukan Pakandatto, Rozada juga mengatakan belum mengetahuinya.
"Iya belum tahu pi," katanya.
Danny Bentuk Tim Pakandatto
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengukuhkan pengawas kebersihan yang dijuluki Pakandatto yang disebar di tiap kelurahan. Tim yang dalam pembentukannya diakui Danny sempat menuai polemik.
"Pakandatto ini tim penindakan kalau ada yang (bikin) kotor-kotor. Detailnya adalah melaporkan, menegur, kemudian menindaki," tegas Danny kepada wartawan, Rabu (19/10).
Pakandatto yang merupakan akronim dari Pasukan Penindakan Anti Kotor ini dikukuhkan di Anjungan Losari Makassar pada Rabu (19/10). Danny melanjutkan, dalam bahasa Makassar kata Pakandatto berarti menjitak, yang kemudian ditafsirkan sebagai tindakan menegur.
"Pakandatto ini dalam bahasa tradisional (maksudnya) memperingatkan, memberi teguran yang sedikit keras," ucapnya.
(hsr/hmw)