SPBU di Kelurahan Binturu, Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menuai sorotan karena melayani pembelian BBM jenis solar menggunakan jeriken. Pihak SPBU lantas memberikan penjelasan.
Dalam video beredar, awalnya tampak antrean kendaraan cukup panjang saat pengisian BBM menggunakan jeriken tersebut. Tampak juga seorang pria menggunakan pakaian merah sedang mengisi BBM jenis solar menggunakan jeriken dan direkam oleh salah seorang pengendara yang antre di SPBU tersebut.
Aktivitas pria mengisi BBM itu disorot pengendara karena sempat juga dianggap ilegal. Namun pihak SPBU membantah dan menyebut pria tersebut memiliki surat rekomendasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tidak benar, ini kita bisa lihat ada surat rekomendasinya," ujar Pengawas SPBU Binturu, Andi kepada detikSulsel, Selasa (25/10/2022).
Andi menjelaskan warga yang sedang mengisi BBM di SPBU tersebut merupakan nelayan yang sudah memiliki surat rekomendasi dari Dinas Perdagangan dan Perikanan.
Andi mengaku menyayangkan pengendara yang merekam video tidak mengkonfirmasi pihaknya lebih dahulu sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
"Dia itu tidak konfirmasi di kantor kemarin, harusnya dia konfirmasi dulu bukan langsung kasih viral juga ini apa-apa. Kan bisa dilihat ini ada surat rekomendasinya dan suratnya juga tidak sembarang dikasi keluar sama Dinas Perikanan dan Perdagangan," ungkapnya.
Andi mengaku sangat kecewa dengan viralnya video yang memperlihatkan lokasi tempat ia bekerja menjadi topik perbincangan di akun sosial media.
"Pemberitaan di media sosial juga itu sangat merugikan karena tidak ada konfirmasinya di saya. Maunya dia tanya dulu dan kalau saya tidak bisa buktikan, tidak apa-apa diviralkan," tegasnya.
Pihaknya bahkan sempat didatangi aparat kepolisian untuk memastikan informasi yang beredar bahwa dirinya memperbolehkan pengisian BBM menggunkan jeriken tanpa syarat.
"Sempat juga datang dari Polres karena itu dan alhamdulillah kita bisa mengklarifikasi bahwa memang itu dari nelayan semua yang punya rekomendasi," tuturnya.
Andi mengaku hanya melayani nelayan saat pengisian BBM menggunakan jeriken, sedangkan untuk pertanian dialihkan ke SPBU lain yang ada di Kota Palopo.
"Nelayan ji saya ku layani semua ini, karena kalau mau saya kumpul semua dari pertanian banyak sekali dan berapa ji stok ku jadi kasih di SPBU lain mi," terangnya.
Sementara untuk kelangkaan BBM di SPBU ini, Andi mengaku sama sekali tidak memiliki masalah kelangkaan, hanya saja volume kendaraan yang antre cukup banyak hingga sampai ke ruas jalan poros.
"Tidak ada ji kelangkaan, normal ji pengiriman tiap hari, antrean volume kendaraan ji yang banyak dan kadang sampai di jalan ini," pungkasnya.
(hmw/tau)