Jalan di tebing bekas longsor yang dilalui sejumlah pelajar di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) akan ditutup karena dianggap berbahaya. Pemerintah berencana membuka akses jalan lain yang dianggap lebih aman.
"Inilah kita tadi berbincang dengan pihak keamanan Bhabinkamtibmas, agar bisa mengimbau nanti warga supaya anak sekolah tidak lewat ke sini lagi, karena kondisi wilayah di sini belum aman, karena selalu hujan, apalagi sekarang musim hujan, jadi untuk sementara (jalan) mau ditutup dulu," kata Lurah Taramanu, Nuryadi kepada wartawan, Senin (24/10/2022).
Menurut Nuryadi, akses jalan baru yang akan dirintis, menghubungkan sejumlah wilayah. Meski begitu, warga dan pelajar harus menempuh jarak lebih jauh untuk sampai ke sekolah maupun pusat pemerintahan di kecamatan dan kelurahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sementara ini pemerintah daerah dan kelurahan ingin memindahkan jalur dua lingkungan itu, mulai dari Desa Arabua, tembus Lingkungan Lullung, tembus Robboang berbatasan Taramanu Tua," ungkapnya.
"Memang agak jauh, termasuk jauh dari kantor pusat kecamatan maupun kelurahan, tapi akses jalan lebih bagus dibanding yang sekarang ini," sambungnya.
Diakui Nuryadi, Pemkab Polman pernah mengirim alat berat untuk membuka akses jalan yang dimaksud. Hanya saja, pembukaan akses tersebut belum sempat dilakukan karena terkendala kondisi wilayah.
"Alhamdulillah, setelah saya berusaha naik ke kabupaten, kita bisa mendatangkan alat berat. Namun karena kondisi wilayah tidak memungkinkan, alat berat tidak sempat bekerja, pemerintah kabupaten merekomendasikan mengganti alat berat ke sini, ekskavator setelah selesai di Desa Kurrak," bebernya.
Meski berbahaya, Nuryadi mengaku tebing bekas longsor merupakan akses jalan utama dan terdekat yang saat ini dapat dilalui warga khususnya para pelajar yang hendak ke sekolah. Dirinya berharap kepada pemkab agar segera mengirimkan alat berat untuk membuka akses jalan baru.
"Memang hanya jalan yang longsor ini yang terdekat dapat dilalui, mudah-mudahan pemerintah kabupaten segera menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan baru, meski konsekuensinya harus memutar," pungkasnya.
Sejumlah pelajar di Polman harus bertaruh nyawa melintasi tebing curam bekas longsor demi menuju ke sekolah. Jalur tersebut terpaksa ditempuh lantaran akses utama penghubung kampung ke sekolah amblas gegara longsor.
Pantauan detikcom, Senin (24/10), para pelajar harus ekstra berhati-hati saat melewati jalan darurat sepanjang 200 meter ini. Selain berada di pinggir jurang, permukaan jalan ini juga dipenuhi bebatuan yang gampang lepas jika diguyur hujan. Selain itu, terdapat sejumlah batang pohon yang melintang, menyulitkan pelajar ketika melintas.
"Sudah seminggu sini karena tidak ada jalan lain," ujar salah satu pelajar SMA Negeri Tutar, Ramon kepada wartawan, Senin (24/10).
Jalan ekstrem yang dilalui para pelajar ini, berada di Kelurahan Taramanu, Kecamatan Tutar. Jalan tersebut merupakan akses utama menuju Lingkungan Lullung dan Lingkungan Robboang.
Jalan utama penghubung kampung yang telah dilapisi beton diketahui amblas sepanjang 200 meter pada Jumat (14/10). Kondisi tanahnya yang labil karena beberapa hari diguyur hujan lebat diduga menjadi penyebabnya.
(tau/nvl)