Profil Liz Truss: Jabat PM Hanya 45 Hari gegara Krisis Ekonomi Hantam Inggris

Berita Internasional

Profil Liz Truss: Jabat PM Hanya 45 Hari gegara Krisis Ekonomi Hantam Inggris

Tim detikNews-Tim detikFinance - detikSulsel
Jumat, 21 Okt 2022 00:15 WIB
Kabar mengejutkan datang dari Inggris. Perdana Menteri Inggris Liz Truss memutuskan untuk mengundurkan diri.
PM Inggris Liz Truss mundur dari jabatannya (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Liz Truss menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris hanya berselang 45 hari setelah terpilih. Krisis ekonomi yang kian buruk menghantam Inggris menjadi pemicunya.

Dilansir detikFinance yang mengutip CNBC, Kamis (20/2022), ekonomi Inggris kian goyah lantaran gagalnya pemotongan pajak yang mengguncang pasar keuangan memicu Truss mundur. Selain itu, gagalnya kebijakan tersebut mengakibatkan munculnya perlawanan di internal partainya, Partai Konservatif.

Truss menjadi PM Inggris menggantikan Boris Jonhson. Namun hanya menjabat 45 hari, Truss mundur lantaran tidak bisa melaksanakan mandat yang diberikan Partai Konservatif. Proses pemilihan pengganti Truss akan berlangsung sepekan kedepan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Pemilihan) selesai dalam minggu depan," kata Truss seperti dilansir detikNews yang mengutip AFP, Kamis (20/10).

Truss juga sudah berbicara dengan Raja Charles II terkait pengunduran dirinya. Truss menjabat Perdana Menteri Inggris dengan waktu singkat yakni 45 hari.

ADVERTISEMENT

Liz Truss Pernah Jadi Menteri Luar Negeri Inggris

Dilansir dari detikNews yang mengutip BBC, Liz Truss merupakan Mantan Menteri Luar Negeri Inggris. Dia mengalahkan pesaingnya eks Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dalam pemungutan suara para anggota parlemen Partai Konservatif (Tory). Dia memperoleh 81.326 suara dan Rishi Sunak 60.399 suara.

Truss lahir di Oxford 47 tahun silam. Truss menikah dengan akuntan Hugh O'Leary, memiliki dua putri remaja. Dia memiliki nama asli Mary Elizabeth. Truss mengenyam pendidikan di Roundhay School di Leeds, Universitas Oxford.

Norfolk Barat Daya merupakan konstituensi parlementer Truss. Liz Truss menyebut ayahnya, seorang profesor matematika, dan ibunya, seorang perawat, sebagai orang-orang berpaham 'kiri'.

Pernah Berperan Sebagai Margareth Tatcher di Usia 7 Tahun

Saat berusia 7 tahun, Truss pernah berperan sebagai Margareth Tatcher dalam sandiwara pemilu di sekolahnya. Namun berbeda dengan sang perdana menteri yang memenangkan suara mayoritas pada tahun 1983, ia kalah dalam pemilihan tersebut.

Momen tersebut dikenang Truss bertahun-tahun kemudian. "Saya menyabet kesempatan (untuk menjadi Thatcher) dan memberikan pidato dengan sungguh-sungguh saat kampanye, tapi berakhir dengan nol suara. Saya bahkan tidak memilih diri saya sendiri," kata Truss.

Berselang 39 tahun kemudian, Liz Truss menyabet kesempatan untuk benar-benar mengikuti jejak sang Iron Lady dengan menjadi pemimpin Partai Konservatif dan PM Inggris.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya..

Saat Liz Truss masih kecil, ibunya ikut serta dalam pawai Campaign for Nuclear Disarmament, organisasi yang keras menentang keputusan pemerintah Thatcher untuk memberi izin pemasangan hulu ledak nuklir AS di RAF Greenham Common, wilayah barat kota London.

Kemudian saat menginjak usia 4 tahun, keluarga Truss pindah ke Paisley, tepat di sebelah barat Glasgow.

Dalam acara Profile di BBC Radio 4, adik laki-laki Truss mengatakan keluarganya senang bermain permainan papan, namun Truss muda benci kekalahan dan sering kabur daripada mengambil risiko tidak menang.

Kemudian keluarga Truss pindah ke Leeds, tempat Liz Truss bersekolah di Roundhay, sekolah menengah negeri. Liz Truss bercerita tentang melihat "anak-anak yang gagal dan dikecewakan oleh ekspektasi yang rendah" selama waktunya di sana.

Beberapa mantan siswa seangkatan Truss di Roundhay membantah ceritanya tentang sekolah tersebut, termasuk jurnalis Guardian Martin Pengelly, yang menulis: "Barangkali dia secara selektif menceritakan pengalamannya, dan dengan santai menjelek-jelekkan sekolah dan guru yang telah mendidiknya, sekedar untuk keuntungan politik," kata Pengelly.

Truss berhasil masuk Universitas Oxford. Di universitas itu dia belajar filsafat, politik, dan ekonomi serta aktif dalam politik mahasiswa, awalnya untuk Partai Demokrat Liberal.

Kemudian pada konferensi partai tahun 1994, ia berbicara mendukung penghapusan monarki. Dia berkata kepada para delegasi di Brighton: "Kami Demokrat Liberal percaya pada kesempatan untuk semua. Kami tidak percaya ada orang yang dilahirkan untuk memerintah," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(tau/tau)

Hide Ads