Perdana Menteri (PM) Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya hanya berselang 45 hari terpilih. Mundurnya Truss dipicu krisis ekonomi di Inggris yang kian memburuk.
Dilansir detikFinance yang mengutip CNBC, Kamis (20/2022), ekonomi Inggris kian goyah lantaran gagalnya pemotongan pajak yang mengguncang pasar keuangan memicu Truss mundur. Selain itu, gagalnya kebijakan tersebut mengakibatkan munculnya perlawanan di internal partainya, Partai Konservatif.
Truss mengusung visi pajak rendah untuk pertumbuhan yang tinggi seperti disampaikannya dalam suatu kesempatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menetapkan visi untuk pajak rendah, ekonomi pertumbuhan tinggi yang akan memanfaatkan kebebasan Brexit," jelasnya.
"Namun saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menyampaikan mandat di mana saya dipilih oleh Partai Konservatif. Karena itu saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk mengumumkan bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," imbuhnya.
Usai Liz Truss mundur, partai akan menyelesaikan pemilihan kepemimpinan dalam minggu depan. Prosesnya lebih cepat dua bulan dari biasanya.
Jabatan PM Inggris baru dijabat Liz Truss selama 45 hari, di mana 10 hari di antaranya urusan pemerintah dihentikan sementara setelah kematian Ratu Elizabeth II.
(tau/nvl)