Menkes Ungkap Anak Gangguan Ginjal Akut Minum Obat Produksi RI

Berita Nasional

Menkes Ungkap Anak Gangguan Ginjal Akut Minum Obat Produksi RI

Tim detikHealth - detikSulsel
Kamis, 20 Okt 2022 16:45 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menkes Budi Gunadi Sadikin. Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap kandungan obat yang dikonsumsi pasien anak dengan gagal ginjal akut misterius mengandung etilen glikol hingga dietilen glikol. Obat dengan zat kimia berbahaya ini disebut diproduksi di Indonesia.

"Yang kita lihat obat yang dikonsumsi, yang meninggal itu, diproduksi di sini," kata Budi Gunadi kepada wartawan seperti dilansir dari detikHealth, Kamis (20/10/2022).

Pihaknya saat ini tengah melakukan pengawasan ketat dengan pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Kemenkes ingin memastikan obat-obat mana saja yang mengandung cemaran berbahaya, sehingga bisa segera ditarik dari peredaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Kemenkes juga disebut Budi telah mendatangi rumah pasien anak gagal ginjal akut untuk melakukan surveilans dan menanyakan obat mana saja yang dikonsumsi anak tersebut.

"Kita minta obat-obatan yang dia minum, itu mengandung juga bahan-bahan tersebut. Jadi sekarang kita berkoordinasi dengan BPOM supaya bisa cepat dipertegas itu obat-obatan mana yang harus kita tarik," beber dia.

ADVERTISEMENT

"Karena meninggalnya ini sudah sampai puluhan per bulan dan yang terdeteksi kita sekitar 35 sebulan, rumah sakit sekarang sudah mulai agak penuh, kita ambil tindakan preventif, kita tahan dulu sementara, supaya tidak bertambah lagi korbannya balita balita kita," terang dia.

Selanjutnya Budi Gunadi menyebut obat yang mengandung cemaran zat berbahaya rupanya diproduksi di Indonesia. Oleh karena itu, ia juga mengimbau setiap orangtua waspada dan disarankan untuk menghentikan konsumsi obat sirup sementara waktu.

"Sebenarnya kasus ini terjadi di banyak negara lain, di India, China, segala macam, etilen glikol, itu menyebabkan kematian banyak di negara," kata dia.




(asm/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads