Ricuh Eksekusi Lahan di Enrekang, Remaja Kena Gas Air Mata-Dilarikan ke RS

Ricuh Eksekusi Lahan di Enrekang, Remaja Kena Gas Air Mata-Dilarikan ke RS

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 18 Okt 2022 22:53 WIB
Remaja wanita dilarikan ke RS akibat terkena paparan gas air mata saat eksekusi lahan sengketa di Enrekang, berakhir ricuh.
Remaja wanita dilarikan ke RS akibat terkena paparan gas air mata saat eksekusi lahan sengketa di Enrekang, berakhir ricuh. Foto: Dokumen Istimewa.
Enrekang -

Eksekusi lahan sengketa yang berakhir ricuh di Kampung Baraka, Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat seorang remaja wanita terkena paparan gas air mata. Korban akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sebuah video beredar menunjukkan remaja bernama Mutia (16) itu digendong sejumlah warga untuk memasuki pekarangan Masjid di Kampung Baraka, Selasa (18/10/2022). Remaja itu menangis histeris sambil mencari ibunya.

"Waktu ricuh tadi anak saya di atas rumah. Polisi yang tembakan gas air mata, kita langsung angkat dia (Mutia) karena belum bisa jalan," kata ibu korban, Nur Afni kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nur Afni mengatakan anaknya itu baru saja menjalani operasi usus buntu sehingga belum dapat berjalan. Saat kejadian, korban Mutia sempat teriak karena sesak nafas menghirup gas air mata.

"Dia teriak, karena asap gas air mata masuk rumah. Jadi dia sesak nafas, makanya warga langsung naik rumah angkat dia jauh dari lokasi kericuhan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Beruntung evakuasi Mutia untuk menjauh dari lokasi bentrok berjalan lancar. Namun dikarenakan sesak nafas anaknya sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat.

"Di bawa ke masjid dulu baru ke Puskesmas. Tapi sekarang sudah mendingan sudah ada di rumahnya sepupu," ucapnya.

Untuk diketahui, rumah Mutia juga menjadi korban penggusuran akibat eksekusi lahan tersebut. Ini membuat Mutia serta keluarganya untuk sementara menumpang di rumah kerabatnya yang juga berada di Kecamatan Baraka.

"Kita numpang dulu di rumah sepupu. Di mana kita mau tinggal rumah sudah digusur," kata Nur Afni.

Sebelumnya, eksekusi lahan sengketa di Baraka berakhir ricuh. Ratusan warga dan tergugat yang mengaku pemilik lahan melempari polisi dengan batu dan balok kayu. Aksi warga pun langsung dibalas polisi dengan tembakan gas air mata dan water canon.

Bentrokan itu berlangsung cukup lama. Hingga pukul 14.00 WITA, bentrokan baru bisa diredam melalui pendekatan persuasif yang dilakukan polisi kepada warga Kampung Enrekang.




(hmw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads