Sebanyak 475 tenaga medis di RSUD Dok II Jayapura, Papua menuntut upah mereka yang menunggak selama 7 bulan segera dibayar. Ini termasuk sejumlah komponen penghasilan seperti gaji hingga insentif COVID-19 belum diterima.
"Jadi ini sudah 7 bulan hak kami yang diantaranya para PNS dan tenaga kontrak belum juga dibayarkan," ungkap Ketua Komite Medik RSUD Dok II Jayapura dr Yunike Howay saat memberikan keterangan pers di RSUD Dok II Jayapura, Senin (17/10/2022).
Yunike menuturkan sejak Maret hingga Oktober 2022, belum ada kejelasan untuk dicairkan. Hak yang mereka tuntut meliputi gaji, jasa kartu Papua Sehat (KPS), jasa medis umum dan insentif COVID-19 tahun 2021. Ada 380 perawat dan penunjang (gizi dan radiologi), 69 dokter spesialis dan dokter umum 26 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya kami perlu bersuara agar persoalan ini diketahui oleh publik (masyarakat)," tuturnya.
Yunike menambahkan walau hak mereka belum dibayarkan, para tenaga medis masih tetap untuk bekerja seperti biasa.
"Bayangkan kami tidak digaji berbulan-bulan, hak kami tidak dibayar, tapi kami tetap setia melayani pasien karena mereka (pasien) adalah yang utama," tegasnya.
Menurutnya, keluhan sudah kerap disampaikan ke pihak manajemen RSUD Jayapura namun tidak ada solusi. Beberapa kali pertemuan dilakukan namun tidak kunjung ada realisasi pembayaran upah yang sudah menunggak 7 bulan.
"Sudah berapa kali kami bertemu Direktur RSUD. Tapi tidak ada kejelasan kapan hak kami dibayarkan. Makanya kami bicara seperti ini di media biar masyarakat bisa menilai dan nanti ada perbaikan pelayanan di rumah sakit ini," tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Dok II Jayapura dr Anthon Mote yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan sudah menerima laporan aspirasi tersebut. Dia menegaskan sudah mengambil kebijakan jika administrasi tuntas, maka hak-hak tenaga medis sudah bisa dibayarkan.
"Jadi sudah saya putuskan, mulai besok unit-unit yang sudah memasukkan rekapan pembayarannya akan dibayarkan. Yang belum akan kita tinggal dan dibayarkan jasanya pada tagihan bulan depan," ungkapnya ketika dihubungi detikcom, Senin (17/10).
(tau/sar)