Pemelihara Adat-Kebudayaan Papua Tuding Lukas Enembe Langgar Warisan Leluhur

Papua

Pemelihara Adat-Kebudayaan Papua Tuding Lukas Enembe Langgar Warisan Leluhur

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Jumat, 14 Okt 2022 13:58 WIB
Profil Lukas Enembe, Kini Dicegah ke LN Usai Jadi Tersangka
Gubernur Papua Lukas Enembe. Foto: (detik)
Jayapura -

Pemelihara Adat Kebudayaan Pusat La Pago Lembah Baliem Jayawijaya Papua, Ismail Asso menuding Gubernur Papua Lukas Enembe telah melanggar warisan leluhur. Dia menilai Lukas Enembe tak pantas disematkan sebagai kepala suku besar.

"Lukas Enembe melanggar adat budaya warisan leluhur dalam sistem perkawinan, dalam lingkup kebudayaan wilayah adat La Pago. Pantaskah seseorang yang tidak tahu adat budaya malah melanggar adat budaya. Bahkan dianggap aib dan memalukan dengan sebutan PAWI dianggap kepala suku besar," kata Ismail Asso dalam keterangan yang diterima, Jumat (14/10/2022).

Tokoh agama Papua Ismail Asso.Ismail Asso. Foto: (dok. istimewa)

Ismail menuturkan, kebudayaan atau wilayah adat La Pago mengenal sistem perkawinan berdasarkan dua parohan yang disebut Wita-Wiya (istilah dalam budaya Papua).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Istri Lukas Enembe marganya Wenda. Sedangkan Lukas marganya Enembe. Enembe dan Wenda masih satu parohan sesama Wita," ucapnya.

"Menurut tradisi adat budaya wilayah adat La Pago, Lukas Enembe termasuk manusia tidak tahu adat budaya La Pago. Karena dianggap incest atau kawin sesama dalam satu parohan marga," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Terkait hal itu, Ismail Asso kemudian menyimpulkan Lukas Enembe orang yang tidak tahu adat budaya La Pago. Lukas Enemebe dinilai sebagai orang yang melakukan pelanggaran adat tradisi kawin sesama parohan marga Wita dan Wiya.

"Pertanyaannya benarkah dan pantaskah Lukas Enembe disematkan kepala suku besar? Tidak pantas bahkan harus diberi sanksi sosial karena melanggar tatanan hukum tradisi adat budaya La Pago," tuturnya.

Lukas Enembe Jadi Kepala Suku Besar

Gubernur Papua Lukas Enembe dikukuhkan menjadi kepala suku besar di Papua. Pengukuhan tersebut dilakukan oleh Dewan Adat Papua (DAP) yang hadir dari 7 wilayah.

"Ini adalah proses organisatoris. Kami sudah melakukan pleno resmi yang ke-11 di Jayapura. Tujuh wilayah semua hadir," kata Ketua Dewan Adat Papua Dominikus Sorabut dalam keterangan yang diterima, Senin (10/10).

Pengukuhan tersebut dilakukan di kediaman pribadi Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua pada Minggu (9/10). Dewan Adat Papua menilai Lukas Enembe dari sepak terjangnya selama ini.

"Kami tidak disogok oleh siapa-siapa, tetapi terpanggil nurani untuk Ibu Pertiwi, sehingga kami datang dan memutuskan bahwa layak seorang Lukas Enembe dijadikan sebagai pemimpin besar tanah dan bangsa Papua atau Kepala Suku besar tanah dan bangsa Papua," terangnya.




(asm/sar)

Hide Ads