.webp)
Banjir bandang di Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) membjuat Desa Matajang, Kecamatan Maiwa sebagai daerah terisolir. Akses jalan hingga jaringan listrik di wilayah tersebut terputus.
"Iye sudah 3 hari ini listrik padam. Tiang listriknya roboh terbawa banjir bandang kemarin," kata Kepala Desa Matajan, Karman kepada detikSulsel, Selasa (11/10/2022).
Karman membeberkan listrik padam di daerahnya sejak Minggu (9/10). Selain aliran listrik yang terputus, jembatan penghubung desa ke Kota Kecamatan Maiwa juga ambruk tersapu banjir bandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat itu angin kencang terus air sungai naik. Lampu langsung mati karena tiang listrik utama jatuh. Jembatan penghubung juga ambruk karena banjir bandang itu," ungkapnya.
Ambruknya jembatan penghubung desa ke kota Kecamatan Maiwa itu membuat Desa Matajang sempat terisolir. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya warga menuju kota Kecamatan Maiwa.
Namun Karman mengutarakan, sore tadi warga secara swadaya membangun jembatan menggunakan kayu dan alat sederhana.
Sehingga warga desa kembali bisa mengakses jalan tersebut dengan adanya jembatan darurat. Namun untuk sementara, jembatan itu hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki saja.
"Sempat kita terisolir karena jembatan putus, padahal itu beton tapi bisa rubuh juga. Tadi sore kita swadaya bangun jembatan kayu, iya sudah selesai. Jadi sudah bisa dilalui, tapi cuma motor sama pejalan kaki saja dulu," bebernya.
Karman menambahkan, beruntung tidak ada warganya yang menjadi korban atas kejadian itu. Dia pun berharap Pemda Enrekang membangun kembali jembatan yang ambruk akibat banjir bandang tersebut.
"Tidak ji korban Alhamdulillah. Tapi kami harap ini Pemkab bisa buat lagi jembatan, karena kalau tidak jembatan sudah kami juga," tandasnya.
(hsr/sar)
