Banjir Bandang Terjang Enrekang, Jembatan Maiwa-Talud 200 Meter Ambruk

Banjir Bandang Terjang Enrekang, Jembatan Maiwa-Talud 200 Meter Ambruk

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 11 Okt 2022 15:25 WIB
Banjir bandang terjang tiga kecamatan di Enrekang, Sulawesi Selatan.
Foto: Dokumen Istimewa.
Enrekang -

Banjir bandang di Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) turut menyebabkan kerusakan sejumlah infrastruktur. Beberapa di antaranya adalah jembatan di Kecamatan Maiwa hingga talud 200 meter ambruk diterjang banjir.

"Kalau di Kelurahan Lewaja Kecamatan Enrekang itu, ada beberapa infrastruktur rusak atau roboh. Seperti bangunan talud di tempat wisata permandian Lewaja ambruk dengan panjang kurang lebih 200 meter, yang membuat fasilitas permandian seperti, lahan parkir, toilet, dan kantin terancam ambruk," kata Kabid Kedaruratan BPBD Enrekang Samsul Bahri kepada detikSulsel, Selasa (11/10/2022).

"Di Lewaja itu jembatan gantung jalur darurat tempat wisata Lewaja sudah terancam ambruk akibat goresan air sungai. Ada juga jembatan yang menghubungkan Desa Matakali dan Desa Matajang di Kecamatan Maiwa ambruk setelah dihantam derasnya air sungai," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ambruknya jembatan di Kecamatan Maiwa itu membuat warga desa setempat tidak dapat mengakses jalan tersebut. Pasalnya, jembatan itu merupakan satu-satunya akses warga.

"Sempat tidak bisa dilalui karena putus. Tapi sementara kami bangunkan jembatan darurat di sana, agar warga tetap bisa keluar masuk," jelas Samsul.

ADVERTISEMENT

Samsul mengatakan beberapa wilayah di Enrekang yang diterjang banjir bandan dan tanah longsor di antaranya, Kecamatan Enrekang, Maiwa dan Kecamatan Baraka. Beruntung tak ada laporan korban jiwa.

"Jadi ada 3 Kecamatan, Enrekang, Maiwa dan Baraka. Di Kecamatan Enrekang sebelumnya ada satu Desa yang terdampak longsor juga itu di Desa Ranga. Saat ini pihak BPBD Enrekang, Dinas PU dan Balai Besar sungai sementara masih mengevakuasi material longsor dan jembatan yang ambruk agar akses warga kembali normal," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang ini terjadi akibat tingginya intensitas hujan di Enrekang sehingga membuat volume air sungai Lewaja meluap hingga memasuki rumah warga.

Setidaknya, ada 12 rumah warga yang terdampak banjir bandang, 5 rumah warga porak-poranda akibat terkena material longsor, dan kurang lebih 10 hektar (ha) lahan pertanian rusak.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads