Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) masih akan terjadi hingga satu pekan ke depan. Hal ini karena wilayah Sulsel tengah memasuki masa peralihan ke awal musim hujan.
"Untuk satu pekan ke depan, wilayah Makassar dan sekitarnya masih ada potensi hujan ringan hingga lebat. Kemudian memang, dari hasil analisis kami, memang wilayah pesisir barat, termasuk wilayah Kota Makassar sendiri, berada pada masa di antara masa peralihan dengan awal musim hujan," Plh. Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha kepada detikSulsel, Minggu (9/10/2022) malam.
Diketahui, beberapa hari terakhir wilayah Makassar dan sekitarnya di Sulsel diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi ini diprediksi BMKG masih terus terjadi hingga sepekan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizky menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat petir, hujan es, hingga puting beliung berpotensi terjadi di Makassar. Kondisi cuaca ekstrem ini perlu diwaspadai khususnya pada siang hari hingga menjelang malam.
"Di Kota Makassar sendiri potensi hujan ekstrim berdurasi singkat yang dapat disertai kilat petir maupun angin kencang, kemudian hujan es maupun puting beliung itu cukup berpotensi terjadi pada siang hingga awal malam," jelasnya.
Selain wilayah Makassar, Rizky menyebut kondisi cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah lainnya di Sulsel, baik di wilayah bagian barat, utara, hingga timur.
"Jadi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini masih cukup banyak di wilayah Sulsel untuk satu pekan ke depan," ujarnya.
Adapun wilayah Sulsel bagian barat yang dimaksud mencakup Kabupaten Gowa, Takalar, Makassar, Kemudian Maros, Pangkep, Barru, dan Pinrang. Sementara di bagian utara cuaca ekstrim juga berpotensi terjadi di wilayah Luwu Utara, Tana Toraja, Toraja Utara, dan Enrekang.
Pada wilayah Sulsel bagian timur, sebagian wilayah Wajo, Bone, dan Sinjai juga berpotensi mengalami cuaca ekstrim.
Rizky menambahkan, kondisi cuaca ekstrim yang berpotensi terjadi ini juga dapat mengakibatkan banjir. Sehingga ia mengimbau agar masyarakat di wilayah yang berpotensi banjir lebih waspada.
"Potensi banjir bencana hidrometeorologi tadi berdasarkan prakiraan berbasis data yang dikeluarkan oleh BMKG, wilayah yang berpotensi banjir itu ada di wilayah Kabupaten Gowa, kemudian di sebagian wilayah Maros, Pangkep, dan di wilayah Sulsel bagian utara," ujarnya.
Kendati demikian, Rizky menyebut saat ini curah hujan di wilayah Makassar pada Oktober ini masih dalam kategori normal-menengah, yakni di angka 200 hingga 300 mm/bulan.
"Di bulan Oktober masih kategori menengah, sekitar 200-300 mm/bulan," kata Rezky.
Sementara puncak musim hujan yang diprakirakan terjadi pada bulan Januari, curah hujan diprediksi bisa mencapai 500 mm/bulan.
"Berdasarkan peta prakiraan musim hujan yang telah dirilis oleh Stasiun Klimatologi Maros, diprakirakan untuk musim hujan tahun ini masih dalam kategori normal," jelasnya.
"Jadi kalau misalkan seperti di Bulan Januari, di puncak musim hujan, itu diprakirakan bisa mencapai lebih dari 500 milimeter per bulan. Tapi itu memang masih dalam kategori normalnya," imbuhnya.
(urw/alk)