Daging ular menjadi makanan yang ekstrem bagi mayoritas masyarakat Indonesia.Tetapi tidak dengan warga pribumi Tomohon, Sulawesi Utara.
Mengonsumsi daging ular menjadi hal biasa bagi mereka. Daging ular bahkan diperjualbelikan di pasar layaknya daging ayam.
Salah seorang warga di Kota Tomohon bernama Melky Pandeirot (60) merupakan salah satu yang biasa mengonsumsi daging ular. Menurutnya daging ular memiliki kelezatan yang tidak kalah dari daging hewan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal rasa daging ular, Pandeirot menggambarkan mirip daging ayam.
"Saya suka makan daging ular, karena enak dagingnya seperti ayam," kata Pandeirot kepada detikcom ketika ditemui di kediamannya di Kelurahan Walian, Kecamatan Tomohon Selatan, Selasa (27/9).
Pandeirot bercerita pertama kali mencicipi daging ular pada 10 tahun silam. Menurut penuturannya, saat itu ia tidak tahu bahwa daging yang dimakannya itu adalah daging ular.
"Pertama makan 10 tahun lalu, saya makan tidak tahu, nanti sudah selesai makan baru teman saya kasih tahu kalau itu ular. Tapi enak, karena sama dengan daging ayam," ujarnya.
Biasanya daging ular dibakar terlebih dahulu sebelum diolah menjadi masakan. Proses ini bertujuan untuk mengeringkan darah yang ada di daging ular.
Setelah dibakar, daging ular kemudian dimasak bersama santan dan diberi berbagai rempah-rempah.
"Daging itu dibakar hingga darahnya kering, kemudian dibuat pakai santan dan dicampur dengan berbagai rempah-rempah daun," jelasnya.
Daging ular di Tomohon juga biasa disajikan untuk makanan pesta atau acara tertentu. Pandeirot pun mengaku ia lebih sering mengonsumsi daging ular saat disajikan pada sebuah pesta dibanding membelinya sendiri.
"Kadang-kadang makan, dan jarang beli kebanyakan orang kasih,"pungkasnya.
(urw/alk)