Makassar -
Pantun sindiran biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan kesal kepada seseorang. Pantun sindiran ini bisa diperuntukkan kepada teman, pasangan atau orang lain dalam berbagai situasi.
Pantun sendiri adalah ungkapan hati dan pikiran seseorang yang dituangkan ke dalam kata-kata. Kalimat dalam pantun dibuat berima agar menarik.
Setiap bait dalam pantun terdiri dari empat bari kalimat. Di setiap akhir kalimat tersebut disusun agar menghasilkan rima atau sajak yang bernada, biasanya menggunakan larik a-b, a-b, atau a-a, a-a.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umumnya orang menggunakan pantun untuk berbagai keperluan. Seperti ungkapan cinta, nasehat, hiburan hingga sindiran.
Berikut ini 30 contoh pantun sindiran yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:
Jalan-jalan ke kota Bontang
Jangan lupa beli salak
Susahnya nagih utang
Yang ditagih lebih galak
Panas terik di siang bolong
Pake topi berlapis tiga
Jadi orang jangan sombong
Nanti susah masuk surga
Jalan-jalan ke negeri Yaman
Keliling kota naik unta
Di depan ngakunya teman
Di belakang kita dicerita
Pagi hari sarapan bubur
Siangnya makan ketan
Ku sangka dia orang jujur
Rupanya menggunting dalam lipatan
Sakit gigi minum obat
Jangan buang dalam longkang
Ku sangka dia sahabat
Rupanya menusuk dari belakang
Dari desa pergi ke kota
Jangan lupa membeli nangka
Orang yang selalu dusta
Tak ada teman yang suka
Kalo HP gak ada pulsa
Mau nelpon begitu sulit
Kalo ngutang suka maksa
Kalo kaya begitu pelit
Bunga mawar bunga melati
Ada kucing ada anjing
Katanya tetangga baik hati
Bibir manis suka menggunjing
Depan rumah berlari-lari
Bila malam pulang jua
Gadis manis tak jaga diri
Susah jodoh sampai tua
Jalan-jalan naik delman
Keliling kota hingga senja
Teman mengaku teman
Bila ada maunya saja
Simak pantun sindiran lainnya di halaman berikut...
Kerja keras seorang petani
Panas terik di siang hari
Sungguh malang nasibku ini
Menagih hutang malah dimarahi
Ke pasar beli bakmi
Jangan lupa membawa motor
Wahai istri jaga suami
Di luar sana banyak pelakor
Pergi merantau berhari-hari
Pulangnya membawa baki
Bila hidup di kampung sendiri
Banyak orang suka iri dengki
Buah durian sengat baunya
Bila dimakan berbagai rupa
Dia datang kalo ada maunya
Sudah ditolong malah lupa
Ular kobra ular berbisa
Meliuk-meliuk banyak tingkah
Gadis manis kembang desa
Kok hamil di luar nikah
Pergi ke depan sepuluh langkah
Awas kepala kejedot tiang
Abang gimana mau menikah
Bila bangun selalu siang
Dari hilir naik ke hulu
Air di sungai nampak keruh
Bagaimana mau ke penghulu
Bila dia senang selingkuh
Burung nuri burung camar
Mau ditembak senapan rusak
Bagaimana mau dilamar
Bila adik tak pandai masak
Jalan-jalan ke tanah Minang
Pulangnya ke Balikpapan
Bagaimana mau dipinang
Bila adik suka kelayapan
Ikan bandeng banyak berduri
Bila dibakar harum mewangi
Beribu maaf sudah kuberi
Beribu salah kau ulangi
Simak pantun sindiran lainnya di halaman berikut...
Ke pasar membeli kentang
Perginya bareng si paman
Waktu susah selalu ngutang
Sudah kaya lupakan teman
Dari jogja ke kota solo
Pulangnya ke prabumulih
Darimana datangnya jomblo
Dari dia yang pilih-pilih
Jalan-jalan ke kota solo
Mau pulang jangan ditahan
Tak perlu menyindirku jomblo
Bila dirimu gadis murahan
Berlaku sopan pada tamu
Jangan bicara sambil berdiri
Mungkin sudah saatnya kamu
Cari pacar biar tak sendiri
Orang kaya banyak harta
Harta dibagi jadi hadiah
Kau sendiri memberi cinta
Tapi kau pula yang tak setia
Ikan mas ikan lohan
Mencari mangsa dengan angkuh
Ingin rasanya aku bertahan
Tapi sayang dia selingkuh
Begitu syulit lupakan rehan
Mencari rehan ke ujung bumi
Tak usah mencari-cari kesalahan
Agar selingkuh bisa dimaklumi
Sungguh enak kue bakpia
Dinikmati di sore hari
Bila senang sama dia
Bila susah datang ke mari
Ke hutan mencari rusa
Rusa ditembak sama si dia
Jangan suka menyimpan rasa
Bila tak niat untuk setia
Buah durian buah nangka
Jangan dimakan jika berduri
Teman-teman sudah menikah
kenapa kamu masih sendiri
Simak Video "Video: Mempertahankan Budaya Betawi di Tengah Modernisasi"
[Gambas:Video 20detik]