Warga mendesak Pemkab Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) segera menyalurkan bantuan stimulan untuk korban gempa yang masih bertahan di lokasi pengungsian. Mereka menggelar aksi unjuk rasa dengan mendirikan tenda di depan Kantor Bupati Majene.
"Segera salurkan dana stimulan bantuan hunian yang belum disalurkan kepada penyintas gempa, khususnya di desa-desa yang ada di Kecamatan Malunda, yang sama sekali belum menerima bantuan hunian," kata koordinator aksi, Muh Fachri Siswanto dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (26/9/2022)
Aksi ini dilakukan warga yang tergabung dalam Forum Pemerhati Masyarakat Penyintas gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Sulbar pada tahun 2021. Selain mendirikan tenda pengungsian, hingga massa aksi juga membawa hasil bumi diantaranya ubi kayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fachri mengatakan masih banyak penyintas gempa yang bertahan hidup di tenda pengungsian karena tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Khususnya pengungsi dari Dusun Aholeang dan Dusun Rui, Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda.
"Jadi sampai saat ini masih ada warga yang tinggal di tenda pengungsian, kami ingin mendorong agar pemerintah lebih memperhatikan pengungsi, karena itu kewajiban pemerintah," terangnya.
Fachri juga menyampaikan sejumlah poin tuntutan khusus mulai dari penyediaan pelayanan kesehatan dan sosial untuk penyintas gempa yang masih bertahan di pengungsian.
"Terkait pelayanan kesehatan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk penyintas gempa, minimal sekali dalam sebulan, sedangkan pelayanan sosial diantaranya perbaikan pengerjaan hunian tetap untuk pengungsi Aholeang dan Rui," pungkasnya.
(hsr/sar)