Miris 2 Anak di Pinrang Dibunuh Ibu Kandungnya yang Terlilit Utang

Miris 2 Anak di Pinrang Dibunuh Ibu Kandungnya yang Terlilit Utang

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 20 Sep 2022 07:54 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Pinrang -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial B di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan posisi menggantung. Dua orang anak B yang masih bocah juga ditemukan meninggal di sampingnya.

Kapolres Pinrang AKBP Moh. Roni Mustofa mengungkapkan, mayat IRT beserta anak-anaknya tersebut ditemukan pada Senin (19/9) pukul 11.00 Wita. Tepatnya di Kelurahan Fakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat ditemukan anggota (polisi) posisi perempuan inisial B tersebut sedang tergantung," ungkap Roni Mustofa kepada wartawan, Senin (19/9/2022).

"Pertama kali ditemukan anggota sekitar pukul 11.00 Wita," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Roni mengatakan kedua anak laki-laki dari perempuan B juga ikut meninggal karena diduga meminum racun.

"Selain korban, ada dua orang anaknya juga yang kemungkinan meninggal karena racun," paparnya.

Malu Terlilit Utang-Belum Bisa Bayar

Berdasarkan penyelidikan polisi, Roni menemukan dugaan awal bahwa B tega membunuh 2 anaknya dengan racun kemudian gantung diri karena terlilit utang. B merasa malu belum bisa membayar utang tersebut.

"Kalau historisnya dia (B) ada utang ke orang. Dia bilang malu sudah saatnya bayar utang tapi belum ada uangnya," ungkap AKBP Roni.

Setelah membunuh dua anaknya, B kemudian mengirimkan voice note (pesan suara) ke suaminya. Dalam pesan tersebut B mengaku telah mengirim anaknya ke surga.

"Ada rekaman voice note dia kirim ke suami. Dia bilang dia sudah kirim ke surga anaknya (dikasih minum racun) dan bunuh diri karena malu punya utang," bebernya.

Tinggalkan Catatan Utang

Selain mengirimkan voice note ke sang suami, B juga meninggalkan catatan utang piutang dengan tulisan tangan yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

"Iya, ada ditemukan semacam catatan utang piutang," ungkap Roni.

Roni mengatakan buku catatan utang piutang itu ditemukan di samping mayat kedua anak laki-lakinya yang diduga dibunuh dengan racun.

"Ditemukan di samping mayat kedua anaknya. Dia sampaikan juga ada catatan utang piutang ke suaminya melalui voice note yang dikirim sebelum gantung diri," jelasnya.

Hanya saja Roni mengaku tidak mengetahui secara detail berapa utang yang ditanggung korban sehingga memilih untuk gantung diri.

"Kita belum tahu itu (besarnya utang)," paparnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kirim Pesan Suara ke Suami

Sebuah rekaman suara pesan terakhir pengakuan B beredar di media sosial. Rekaman ini telah dikonfirmasi oleh polisi benar berasal dari B yang ditujukan kepada suaminya.

"Iya, itu benar rekamannya (rekaman pesan terakhir B kepada suami)," ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Muhalis saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (19/9).

Muhalis menjelaskan bahwa pesan suara tersebut hendak dikirimkan B kepada suaminya melalui voice note atau pesan suara di aplikasi WhatsApp. B menyampaikan bahwa dirinya punya utang ke orang lain yang menjadi beban pikirannya.

"Ada rekaman voice note dia kirim ke suami melalui WhatsApp. Dia bilang harus keluarkan jaminan hari ini tetapi tidak punya uang, makanya dia malu," paparnya.

Dalam rekaman suara tersebut, selain membahas soal utang B juga meminta agar sang suami merelakan 2 anaknya yang meninggal akibat meminum racun yang ia berikan. Dia menyebut anaknya yang akan mendampingi nanti.

"Dia bilang dia sudah kirim ke surga anaknya (minum racun)," rincinya.

Simak isi pesan terakhir B di halaman selanjutnya.

Isi Pesan Terakhir B

Berikut pesan terakhir B yang ditujukan kepada suami melalui pesan suara. Pesan tersebut telah diterjemahkan dari Bahasa Bugis ke Bahasa Indonesia.

Pak, saya bawa anakmu supaya tidak ada yang menyusahkan dirimu. Itu saja anak kita yang besar kamu urus, sayangi seperti anak kita yang kecil sayangi. Saya lihat begitu besar cinta mu kepada anak.

Anak kita sudah ke surga menunggu. Kalau saya tidak usah ditunggu. Dirimu saja dengan kakaknya, juga bersama neneknya.

Semangat ya, Pak (suami) karena ada dua anak mu saya simpan. Yang dua kecil tolong direlakan supaya tidak merepotkan dirimu sebab selalu sakit juga.

Jangan takut tinggal di rumah, kalau ada yang dilihat jangan takut tinggal. Penglihatan ku mulai gelap, Pak. Saya sudah minum racun. Dua anak mu sudah lewat (meninggal). Saya biarkan lewat (tewas minum racun) supaya bisa masuk surga karena tidak ada salahnya. Tetapi sudah bagus kalau saya bawa (mati) supaya tidak..., begitu sayang dirimu kepada semua anak.

Saya sebenarnya sudah tidak bisa menanggung, daripada saya sakit karena utang. Itu uang, tagih ada semua saya tulis. Semua orang baik, jadi mereka pasti bantu.

Saya berbohong ada uang di Itta, karena saya tidak tahu bagaimana caranya ini (bayar utang). Sudah beberapa hari saya pikirkan sebab hari ini saya janji keluarkan emas Hajjah Dahlia, tetapi tidak ada (uang) diberikan oleh Itta hari ini.

Saya minta maaf kepada dirimu, saya sayang juga semua anak kita. Begitu besarnya rasa sayangku kepada anak kita. Tidak usah dikhawatirkan. Ini mulai hitam penglihatan ku, Pak. Maafkan saya, begitu besar keinginan bersama dirimu tetapi apalah daya. Ya, pak.

Anakmu sudah meninggal semua, meninggal semua menuju surga tunggu dirimu. Kamu ke Amir juga, sudah saya sampaikan ke dia, minta tolong ke dia. Bagus semua itu pengertiannya. Pasti dia tolong. Saya berbohong ada uang di Ikka sebab saya tidak tahu lagi cara diriku, sudah beberapa hari ini terus saya pikirkan. Oh Tuhan, maafkan hambamu. Oh Tuhan, maafkan hambamu.

Halaman 2 dari 3
(alk/asm)

Hide Ads