DPR RI Ingatkan Ketersediaan Set Top Box untuk Migrasi TV Digital di Sulsel

DPR RI Ingatkan Ketersediaan Set Top Box untuk Migrasi TV Digital di Sulsel

Nurul Istiqamah - detikSulsel
Jumat, 16 Sep 2022 02:00 WIB
Komisi I DPR RI bersama staf Kementerian Kominfo saat melaporkan program migrasi siaran TV digital di Makassar.
Foto: Komisi I DPR RI bersama staf Kementerian Kominfo saat melaporkan program migrasi siaran TV digital di Makassar. (Nurul Istiqamah/detikSulsel)
Makassar -

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Haris mengecek kesiapan Sulawesi Selatan (Sulsel) menghadapi peralihan TV analog ke digital atau analog switch off (ASO) pada 2 November 2022 mendatang. Abdul Haris menekankan, infrastruktur penunjang seperti set top box (STB) harus betul-betul diperhatikan.

"Masalah kesiapan set top box saya kira masih harus ada upaya lebih keras lagi dari berbagai stakeholder untuk mempersiapkan untuk 2 November 2022," kata Haris kepada wartawan usai menghadiri pemaparan Progress Report Migrasi Siaran Televisi Analog ke Digital di Sulsel, yang digelar di Hotel Gammara Makassar, Kamis (15/9/2022).

Abdul Haris mengatakan, pemerintah harus bisa memikirkan bagaimana STB dapat diakses oleh masyarakat di luar penerima STB gratis. Dia meminta pemerintah aktif menyediakan stok STB di pasar untuk warga yang ingin membeli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tadi menekankan agar cari terobosan, cari solusi yang kira-kira menjadi alternatif yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut (ketersediaan bagi warga yang ingin membeli STB). Salah satunya adalah harus ada ketersediaan set top box di pasar," paparnya.

Saat ini, Abdul Haris menyebut masyarakat Sulsel sudah mulai beralih dari TV analog ke digital secara bertahap secara mandiri. Dengan begitu, pemerintah harus mengantisipasi kebutuhan masyarakat agar STB tetap terpenuhi.

ADVERTISEMENT

"Bisa dibayangkan kan TV sudah mati, nggak bisa terima siaran tapi mau cari alat malah nggak ada. Oleh karena itu kami tadi tekankan, harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga pada saat 2 November 2022, di pasaran harus tersedia STB yang cukup untuk mengantisipasi ini semuanya," tegasnya.

Kendati demikian, Abdul Haris mengapresiasi infrastruktur ASO di Sulsel yang dinilai sudah siap. Namun dia tetap mendorong pemerintah memaksimalkan daerah-daerah yang belum bisa mengakses kanal-kanal TV digital.

"Tadi sudah dijelaskan dari sisi infrastruktur untuk switch off untuk multiplexing sudah siap. Yang mesti harus dipersiapkan lagi adalah daerah-daerah yang memamg belum masuk apa namanya, yang mereka belum dapat kanal," terangnya.

Senada dengan itu, staf khusus Kominfo Rosalina Niken mengatakan sebelum 2 November 2022 mendatang Kominfo akan mulai melakukan multiple ASO kepada daerah yang telah siap infrastruktur dan STB-nya. Multiple ASO ini merupakan penghentian kanal TV analog dan hanya memberlakukan kanal TV digital.

"Oleh karena itu sebelum tanggal tersebut Kominfo sudah melakukan multiple ASO. Jadi multiple ASO itu untuk wilayah-wilayah yang sudah selesai penyediaan infrastruktur TV digitalnya dan sudah selesai dalam pembagian STB untuk rumah tangga miskin maka wilayah tersebut akan dihentikan," jelasnya.

Hingga saat ini, kata Niken, secara keseluruhan persiapan peralihan TV analog ke TV digital di seluruh wilayah Indonesia hampir selesai. Niken merincikan presentasi persiapan ASO dari sisi infrastruktur, migrasi program siaran, serta survei kesiapan masyarakat sudah berada di presentase 80% sampai 90%.

"Progres 80,36% untuk infrastruktur penyiaran, migrasi program siaran analog ke digital telah selesai 82%. Di Indonesia 693 lembaga penyiaran, sebanyak 552 sudah melakukan siaran secara simultan, 88,8% sudah siap untuk ASO. Kesiapan masyarakat untuk migrasi dari analog ke digital 99,29%, masyarakat sudah mengetahui sosialisasi (peralihan TV analog ke TV digital)," rincinya.




(asm/sar)

Hide Ads