Sebanyak 711 hewan ternak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) terkonfirmasi positif penyakit mulut dan kuku (PMK). Kasus PMK ini tersebar di 11 desa dari 4 kecamatan.
"Jumlah kasus secara keseluruhan sebanyak 711 ekor dan kasus ternak sapi meninggal sebanyak 15 ekor. Sudah mewabah di 11 desa dari 4 kecamatan," kata Medik Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bone drh Agusriady M Anim Sc kepada detikSulsel, Kamis (15/9/2022).
Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bone untuk di Kecamatan Patimpeng ada 603 kasus PMK ditemukan. Tersebar di Desa Masago 205 kasus, Desa Massila 159 kasus, Desa Patimpeng 95 kasus, Desa Pationgi 92 kasus, Desa Maddenrengpulu 46 kasus, dan Desa Paccing 6 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk Kecamatan Kahu terdapat 64 kasus, sebarannya ada di Desa Hulo 62 kasus, dan Desa Pasaka 2 kasus. Kemudian di Kecamatan Libureng ditemukan 5 kasus PMK, semuanya di Desa Pitumpidangnge.
Sementara di Kecamatan Salomekko ditemukan 39 kasus. Tersebar di Desa Ulu Balang 37 kasus dan Desa Gattareng 2 kasus.
Agusriady menyebut kasus PMK awalnya hanya ditemukan di Desa Massila dan Masago Kecamatan Patimpeng. Saat ini virus tersebut sudah menyebar di empat kecamatan di wilayah selatan Bone.
"Sebagian besar kasus ditemukan pada ternak sapi. Sampai hari ini masih dilakukan vaksinasi dan penutupan wilayah masih dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih luas," jelasnya.
Agusrady menambahkan saat ini telah dilaksanakan vaksinasi pada ternak yang memiliki gejala PMK. Sebab menurut dokter hewan jika di sekitar desa tersebut sudah ada gejala maka sapinya sudah termasuk positif PMK.
"Total vaksin 58.000 dosis kita punya. Total kita butuh 197.000 vaksin untuk amankan wilayah Bone selatan yang secara bertahap datang dari pusat," jelasnya.
(hsr/asm)