Sopir Angkot di Parepare Usul Naikkan Tarif Jadi Rp 7.000

Sopir Angkot di Parepare Usul Naikkan Tarif Jadi Rp 7.000

Muhclis Abduh - detikSulsel
Selasa, 13 Sep 2022 17:06 WIB
Mobil angkot di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: dok.ist
Parepare - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusulkan penyesuaian tarif pascakenaikan harga BBM. Tarif angkot diusulkan naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000

"Kami sudah bertemu antara Organda, perwakilan sopir angkot di Parepare dan Dishub. Diusulkan tarif angkot dinaikkan dari sebelumnya Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 atau naik Rp 2.000," ungkap Ketua Organda Kota Parepare, Bastian Nonci saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (13/9/2022).

Bastian menjelaskan kenaikan BBM membuat biaya yang dikeluarkan untuk membeli BBM ikut naik. Sehingga untuk menutupi hal itu maka tarif angkot.

"Kenaikan BBM itu 30 persen, sehingga otomatis biaya kami untuk membeli BBM ikut membengkak juga, makanya kami usulkan ada penyesuaian tarif angkot juga," paparnya.

Adapun tarif bagi anak sekolah dan mahasiswa tidak mengalami kenaikan masih Rp 3.000.

"Pelajar dan mahasiswa tetap seperti sebelumnya Rp 3.000," rincinya.

Bastian mengungkapkan pihaknya masih menunggu keputusan Pemkot Parepare. Sebab kenaikan tarif kendaraan umum mengikuti keputusan pemerintah setempat.

"Penyesuaian tarif tadi sudah diusulkan ke Pemkot, jadi nanti ada surat keputusan. Kita harap bisa segera karena sopir mendesak juga segera dinaikkan," imbuhnya.

Dia mendesak Pemkot Parepare agar dapat segera menyetujui usulan kenaikan tarif sebab sudah ada beberapa sopir yang mulai menaikkan tarif.

"Ini kita antisipasi sopir menaikkan tarif sendiri, karena sudah ada yang naikkan Rp 8.000. Itu yang kita antisipasi supaya seragam nanti harganya," rincinya.

Di sisi lain ia mengaku pengemudi angkot semakin sedikit karena pada dasarnya angkot semakin tergerus dengan kehadiran ojek online (ojol). Ini menyebut angkot yang bertahan saat ini hanya sekitar 30 an.

"Semakin sedikit angkot, dulu masih ada 70 sekarang sisa 30 an saja angkot yang bertahan, kita berharap ada peremajaan angkot juga sebenarnya," paparnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Parepare, Iskandar Nusu mengatakan terkait dengan tarif angkutan umum di Kota Parepare pihaknya telah melaksanakan pertemuan pihak Organda.

"Dari Organda usulkan naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 rupiah, tetapi ini masih usulan," paparnya.

Dia menyampaikan kenaikan tarif masih menunggu SK dari Wali Kota Parepare. Sebab kenaikan harus berbasis aturan hukum.

"Belum (disetujui usulan kenaikan) dari Organda, kita masih menunggu Surat Keputusan Wali Kota. Semoga secepatnya selesai sehingga ada dasar bagi angkot untuk kenaikan tarif," imbuhnya.


(hsr/sar)

Hide Ads