Poyuono Minta Gerindra Pecat Sandiaga karena Pengkhianat, Mau Jadi Capres PPP

Berita Nasional

Poyuono Minta Gerindra Pecat Sandiaga karena Pengkhianat, Mau Jadi Capres PPP

Tim detikNews - detikSulsel
Rabu, 07 Sep 2022 23:28 WIB
Jakarta -

Politikus Gerindra Arief Poyuono menuturkan Sandiaga Uno harus dipecat dari Gerindra. Ini lantaran Sandiaga dinilai sebagai pengkhianat karena mau maju nyapres dari PPP.

Dilansir dari detikNews, hal itu disampaikan Poyuono dalam diskusi Adu Perspektif dengan tema 'Siasat 2024: Dari Berkuda hingga Upaya Kudeta' yang tayang di detikcom, Rabu (7/9/2022).

Diskusi awalnya membahas terkait pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa menyebut Ketua DPP PDIP Puan Maharani bermimpi jika Ketum Gerindra Prabowo Subianto akan jadi cawapres dampingi Puan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Eksekutif Indostrategic A Khoirul Umam menilai pernyataan Desmond itu sebagai mitigasi agar Gerindra tidak punya masalah dengan PKB usai agenda berkuda Puan dengan Prabowo. PKB menurut Khoirul Umam, patut cemburu atas pertemuan Prabowo dan Puan itu.

"Hanya langkah mitigasi dari Gerindra sendiri supaya tidak terjadi disaster yang lebih besar dalam konteks Gerindra-PKB, karena kalau ini tidak dimitigasi itu efeknya bisa ke mana-mana dan saya pikir PKB masuk kelompok yang wajar dan layak untuk cemburu, kalau misal proposal Prabowo-Puan atau Puan-Prabowo diseriusi, maka ini adalah langkah mitigasi yang harus dipahami," beber Umam.

ADVERTISEMENT

Kemudian Poyuono memberikan tanggapannya terkait pernyataan Desmond tersebut. Menurutnya Desmond adalah kader yang taat karena berpegang teguh pada hasil rapat pimpinan nasional Gerindra yang memutuskan Prabowo sebagai capres.

"Kalau aku melihatnya apa? Kalau aku melihatnya Desmond ini seorang kader yang taat, yang patuh. Artinya mengamankan hasil Rapimnas bahwa calon presiden dari Gerindra itu hanya Prabowo. Karena ketika itu sudah diputuskan dalam Rapim masih ada kader yang balelo, kader yang pengkhianat seperti Sandiaga, ingin jadi capres lewat PPP," sindir Poyuono.

Sandiaga dianggap Poyuono sebagai pengkhianat lantaran bersedia maju sebagai capres PPP. Sehingga Poyuono menilai Sandiaga sebagai politikus yang tak beretika.

"Kan jelas di Jogja kan dia sudah deklarasi. Ini Sandiaga bisa kita sebut politisi yang tidak punya etika. Memang harus saya katakan dia pengkhianat dan pecundang di partai," jelasnya.

"Dia mencalonkan diri jadi capres dan siap dicalonkan oleh PPP. Setelah dia ngomong di Jogja PPP Munaslub di Banten, ada apa ini?" sambungnya.

Lantas Khoirul Umam mengklarifikasi apakah pernyataan Poyuono itu bisa dipertanggungjawabkan.

"Seberapa valid informasi ini bisa dipertanggungjawabkan?" tanya Umam kepada Poyuono.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya..

Kemudian Poyuono lantas menjawab dengan jejak digital terkait pernyataan Sandiaga itu. Sandiaga juga disinggungnya sebagai politikus boncel di Gerindra.

"Kalau Sandiaga maju capres, itu da jejak digitalnya. Artinya saya boleh mengatakan Sandiaga ini politisi boncel di Gerindra yang tidak punya etika. Karena Rapimnas itu adalah hasil tertinggi keputusan partai," tegasnya.

Bahkan Poyuono mengungkapkan jika Sandiaga juga hadir saat pelaksanaan bimtek PPP di Jakarta. Sehingga dia mempertanyakan manuver Sandiaga itu.

"Dia ngomong di Jogja ada jejak digitalnya, dia menyatakan mau maju capres di pertemuan DPW PPP di Jogja. Seminggu kemudian grebek-grebek nih di Banten Munas, berubah Munaslub di Banten. Kemarin lagi katanya Sandiaga di Jakarta menghadiri bimteknya PPP, ada apa ini?" bebernya.

Poyuono kemudian menegaskan tidak ada capres dari Gerindra selain Prabowo. Sehingga menurutnya Sandiaga harus dipecat dari Gerindra.

"Ya jelas penghianat, dia mengkhianati Rapimnas. Oh nggak ada dong (selain Prabowo) hasil Rapimnas sudah tegas. (Selain Prabowo berarti) pengkhianat dan harus dipecat. Ya Sandiaga dong, karena dia hadir dalam Rapimnas, menyetujui artinya Prabowo sebagai capres," tukasnya.

Halaman 2 dari 2
(tau/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads