"Sekitar pukul dua air sudah mulai masuk dari arah kanan, yang drainasenya meluap, kiri-kanan, memang sekolah ini dikelilingi drainase dari sekolah ini," kata kepala sekolah SMA Negeri 1 Pangale, Merlien Jolanda kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).
Banjir yang menerjang SMAN 1 Pangale ini terjadi Senin kemarin (5/9). Selain karena curah hujan tinggi, banjir juga diakibatkan luapan saluran drainase di sekitar sekolah.
Sejumlah siswa yang datang ke sekolah hanya membersihkan ruang kelas yang terendam lumpur. Meja dan kursi kelas ditumpuk agar tidak terendam banjir.
"Air naik sampai setinggi dada kemarin, kebetulan saya sempat datang meninjau lokasi pada saat banjir," ucap Merlien.
Merlien mengaku sempat datang ke sekolah untuk memantau kondisi banjir, sembari mengamankan sejumlah berkas penting. Ijazah siswa yang pertama kali diamankan.
"Apalagi karena ada ijazah anak-anak yang tidak sempat diambil. Jadi saya berusaha masuk ke dalam ruangan untuk mengambil ijazah tersebut untuk diamankan," terangnya.
Merlien menyebut, sedikitnya lima ruang kelas mengalami dampak paling parah akibat terjangan banjir. Sejumlah peralatan elektronik hingga berkas penting rusak akibat terendam banjir.
"Sejauh ini ada sekitar lima kelas yang memang rusak parah, banyak kursi dan meja yang rusak, kondisi penuh lumpur dan sampah. Barang elektronik sejauh ini sound system di kantor, ruang guru, itu juga ada masalah, termasuk berkas penting," bebernya.
Banjir yang sempat merendam sekolah ini sudah surut, Selasa (6/9). Agar aktivitas belajar dapat kembali dilakukan, para guru bersama siswa membersihkan endapan lumpur dan sampah yang memenuhi ruang kelas.
(sar/nvl)