Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan kenaikan harga BBM. Mereka juga menilai janji bantuan langsung tunai (BLT) yang mengiringi pengumuman kenaikan harga BBM ini bukanlah solusi.
"Saya sangat menyayangkan adanya kenaikan harga BBM tanpa memikirkan dampaknya ke masyarakat kecil khususnya pelaku UMKM. Kenaikan BBM ini akan berdampak pula terhadap kenaikan harga bahan pokok," kata Ketua DPD Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Bone, Iwan Hammer kepada detikSulsel, Senin (5/9/2022).
Iwan menyebut APKLI Kabupaten Bone saat ini melakukan pemulihan ekonomi. Sayangnya upaya itu diganggu oleh pengumuman kenaikan harga BBM dengan janji pemberian BLT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bansos bukan solusi tepat karena banyak yang tidak tepat sasaran selama adanya bantuan langsung tunai (BLT) ini. Saat ini kita sedang berusaha bangkit, tetapi kenaikan BBM ini akan berdampak pada pemulihan ekonomi," bebernya.
Iwan menambahkan anggota APKLI yang terdata untuk wilayah Watampone sebanyak 3.743 pelaku UMKM. Mereka terus melakukan usaha pasar malam di setiap kecamatan.
"Kami akan buka beberapa lokasi pojok PKL kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah. Dan untuk pemberdayaan PKL, UMKM dan pelaku Ekonomi lainnya yang bukan masuk wilayah kota tetap kita berdayakan melalui kegiatan pasar malam di setiap kecamatan," jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Aku Mandiri). Kenaikan harga BBM ini akan menjadi tantangan berat dan memberikan beban hidup lebih bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM.
"Dampaknya tentu harga produk akan jelas menjadi beban bagi pelaku UMKM. Pemerintah tidak memikirkan nasib rakyat kecil," ucap Ketua DPD Aku Mandiri Kabupaten Bone, Eko Wahyudi.
Eko menyebut kenaikan harga BBM tentu akan memberikan dampak buruk bagi pelaku UMKM mulai dari daya beli dan konsumsi masyarakat. Pemerintah harus memberikan keseimbangan bagi pelaku UMKM dan masyarakat agar perekonomian bisa kembali stabil.
"Sudah ada ratusan pelaku UMKM yang sudah bergabung di Aku Mandiri. Tentu kami akan memikirkan apa yang harus dilakukan ke depannya. Karena Bansos tidak akan bisa menjadi solusi, tidak semua pelaku usaha akan dapat," jelasnya.
(hsr/hmw)