Driver Online Perempuan Sulut Menjerit, Harga BBM Naik Tapi Tarif Tidak!

Sulawesi Utara

Driver Online Perempuan Sulut Menjerit, Harga BBM Naik Tapi Tarif Tidak!

Trisno Mais - detikSulsel
Minggu, 04 Sep 2022 20:19 WIB
Ketua Komunitas Driver Online Perempuan Sulut, Merry Wuysang.
Foto: dok.ist
Manado -

Sopir taksi online (taksol) di Sulawesi Utara (Sulut) mengeluhkan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Biaya operasionalnya semakin tinggi sementara tarif angkutan belum mengalami penyesuaian.

"Tentu dengan kenaikan BBM kan sangat memberatkan bagi kita sebagai driver, dampaknya sangat terasa," kata Ketua Komunitas Driver Online Perempuan Sulut, Merry Wuysang kepada detikcom, Minggu (4/9/2022).

Merry mengatakan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM, SPBU secara serentak pun ikut menaikkan harga. Namun tarif taksi online masih memakai tarif lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tarif online itu sampai sekarang belum berubah. Dari aplikasi itu belum ada kejelasan, apakah ada kenaikan harga atau tidak," terang Merry.

Dia berharap kenaikan harga BBM harus dibarengi dengan perubahan tarif, supaya kebijakan tersebut tidak merugikan pihak lain.

ADVERTISEMENT

"Saya berharap semoga dengan adanya kenaikan harga BBM diikuti dengan kenaikan tarif online," ujarnya.

Merry mengaku kenaikan harga BBM ikut mempengaruhi penghasilannya. Menurutnya, kalau sebelumnya untuk hari-hari libur bisa mendapatkan hingga Rp 500 ribu, saat ini pendapatnya merosot jauh.

"Untuk dampak penghasil memang berdampak, sebelumnya kalau hari Minggu itu penghasilan saya itu sudah di angka Rp 500 ribu. Tapi ini belum capai di angka itu. Jadi sangat berdampak memang," pungkasnya.

Diketahui pemerintah resmi menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9). Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter. Harga Solar naik dari dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Harga Pertamax non subsidi juga dikerek menjadi Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500.




(hsr/sar)

Hide Ads