Pemkab Lutra Tunggu Bantuan Sabo Dam Kementerian PUPR untuk Atasi Banjir

Pemkab Lutra Tunggu Bantuan Sabo Dam Kementerian PUPR untuk Atasi Banjir

Arzad - detikSulsel
Minggu, 04 Sep 2022 00:31 WIB
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani
Foto: Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (M RIyas/detikcom)
Luwu Utara -

Pemkab Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) berharap bantuan sabo dam bisa segera dibangun Kementerian PUPR tahun depan. Bendungan khusus itu diharap bisa mengendalikan banjir susulan akibat luapan Sungai Rongkong.

"Untuk jangka menengahnya mudah-mudahan tahun depan sudah ada sabo (sabo dam). Minimal 1 atau 2 sabo sudah bisa dibangun oleh Kementerian PUPR," ungkap Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani kepada detikSulsel, Sabtu (3/9/2022).

Sabo dam ini diharap menangkal dampak luapan air Sungai Rongkong yang dapat memicu terjadinya banjir susulan. Pihaknya juga membangun sebuah bendungan yang telah selesai didesain Balai Sungai. Dikatakan Indah rencana pembangunan bendungan tersebut telah digarap sejak tahun 2022 hingga 2027 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk sungai rongkong ini kan sudah didesain oleh balai (sungai). Ini kan desainnya bendungan dan bendung dan sekarang sudah tahap amdal dan kita berharap ada dukungan dari warga. Memang nggak singkat pasti, Itu sebenarnya sudah direncanakan tahun 2020 sampai tahun 2027," imbuhnya.

Indah menuturkan untuk antisipasi bencana banjir susulan yang menerjang 20 Desa tersebar di 5 kecamatan, warga diminta menghindari wilayah bantaran sungai.

ADVERTISEMENT

"Kalau terkait dengan antisipasinya, kami minta warga untuk menghindari dulu area bantaran sungai mengingat curah hujan yang tinggi," bebernya.

Termasuk Indah juga mengaku telah mengingatkan warga untuk tidak membuka lahan pertanian atau perkebunan di sekitar bantaran sungai agar tidak berdampak luas ke lahan pertanian.

"Ini masalahnya mereka kan bertani dekat aliran sungai, itu sudah kita ingatkan jauh-jauh hari pemukiman dan aktivitas pertanian, itu sebisa mungkin menghindari daerah aliran sungai tetapi faktanya itu tetap ada," jelasnya.




(tau/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads