Rutan Makassar Ungkap Ada 3 Balita Masih Menyusu Ikut Ibunya di Tahanan

Rutan Makassar Ungkap Ada 3 Balita Masih Menyusu Ikut Ibunya di Tahanan

Isak Pasa'buan - detikSulsel
Sabtu, 03 Sep 2022 15:15 WIB
Kepala Rutan Kelas I Makassar Moch Muhidin.
Foto: Kepala Rutan Kelas I Makassar Moch Muhidin. (Isak Pasa'buan/detikSulsel)
Makassar -

Kepala Rutan Kelas I Makassar Moch Muhidin mengungkap ada tiga balita yang saat ini ikut ibunya di tahanan. Ketiga balita itu terdiri dari dua orang ibu.

"Sebenarnya ada tiga orang anak (balita) di dalam (Rutan Kelas I Makassar)," kata Muhidin saat ditemui detikSulsel, Sabtu (3/9/2022).

Muhidin menyampaikan ibu yang membawa anaknya masuk ke rutan tersebut berinisial DN dan PT. DN sebelumnya diketahui memiliki anak berusia 3 tahun dan 1 tahun 9 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara PT juga membawa anaknya yang berusia 1 tahun 4 bulan dan masih menyusu ke tahanan. Kedua narapidana tersebut sudah berada di dalam Rutan Kelas I Makassar bersama anaknya sejak 5 sampai 6 bulan lalu.

"Narapidana inisial DN anaknya ada dua, kalau PT hanya satu," ujar Muhidin.

ADVERTISEMENT

DN sendiri merupakan narapidana kasus penggelapan. Dia divonis 1 tahun 4 bulan penjara atas kasus tersebut dan tak lama lagi akan bebas. Sementara PT tersandung kasus narkotika dan divonis hukum penjara selama 4 tahun.

"DN terlibat kasus penggelapan, vonis 1 tahun 4 bulan dan sudah mau bebas minggu depan karena dapat asimilasi. Kalau PT kasus narkoba vonis 4 tahun. Masa hukumannya sisa 2 tahun lebih," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Muhidin menjelaskan pihaknya tak mempermasalahkan seorang narapidana perempuan membawa anaknya masuk ke dalam tahanan selama masih sesuai dengan aturan. Apalagi anak yang masih membutuhkan asi dari orang tuanya.

"Selama ini kita terima saja itu anak di dalam, kan kasihan juga kalau dia di luar tidak ada yang urus. Tidak ada (administrasi) kita kasih saja izin masuk, dia lapor ke saya bawa anak, silakan dirawat karena kan lebih dekat dengan ibunya," paparnya.

Kendati begitu, Muhidin mengatakan membawa anak masuk ke dalam tahanan adalah opsi terakhir. Sebab, perkembangan anak secara psikologis disebut bisa berpengaruh, meskipun secara kebutuhan terpenuhi seperti makanan dan perawatan kesehatan.

"Sebenarnya kalau secara psikologis kasihan dia karena itu kalau kita masuk ke dalam takut dia liat kita kan asing, karena itukan ada blok wanita sendiri (khusus). Jadi kejiwaannya terganggu," pungkasnya.




(asm/alk)

Hide Ads