Puluhan hektare tambak warga di Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terendam banjir. Akibatnya, petani tambak gagal panen dan mengalami kerugian hingga ratusan juta.
"Tambak di sini (Bonda) terbesar di Mamuju, saya sendiri punya 6 hektare, tidak adami bisa dipanen. Padahal 1 hektare itu nilai panennya Rp 15 juta," kata Khairul Rauf, petani tambak di Mamuju saat dikonfirmasi, Sabtu (3/9/2022).
Banjir yang merendam tambak ikan bandeng tersebut terjadi sejak Rabu (31/8). Khairul menyebut sebanyak 50 hektar lebih tambak di desa tersebut terendam banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujan deras, air sungai Bonda meluap dan merendam tambak ikan bandeng dan udang warga. 50 hektare lebih tambak warga semuanya terendam," katanya.
Khairul mengungkapkan kerugian para petani tambak akibat banjir ini mencapai Rp 300 juta. Parahnya, dalam waktu dekat tambak yang terendam banjir tersebut akan dipanen.
"Dalam waktu dekat sudah panen sebenarnya cuman karena banjir, kita gagal panen. Kerugian petani sampai Rp 300 juta, bahkan ada tambak petani yang bocor akibat banjir," terangnya.
Khairul mengatakan petani tambak tidak bisa berbuat banyak atas kondisi tersebut. Saat ini beberapa warga masih membersihkan tambaknya akibat banjir.
"Tidak tahu mau bagaimana karena rugi sekali. Kita bersihkan saja lagi ini tambak baru kita kasih masuk bibit baru," pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengaku telah berkomunikasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Bonda terkait pengerukan di muara sungai akibat pendangkalan yang mengakibatkan banjir.
"Saya sudah komunikasi dengan kadesnya (Desa Bonda). Akan ditangani secepatnya," singkatnya saat ditemui detikcom, Sabtu (3/9).
Sebelumnya, Kepala Desa Bonda Abd Wahab menyebut banjir yang merendam sawah dan tambak warga terjadi karena hujan deras yang mengakibatkan air sungai Bonda meluap bersamaan dengan banjir kiriman dari hulu sungai.
"Pagi tadi banjir, kami butuhkan sekarang ini adalah alat berat untuk melakukan pengerukan di muara akibat pendangkalan supaya air mengalir lebih cepat menuju muara langsung ke laut," ucapnya, Rabu (31/8).
(asm/tau)