Banjir menerjang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Akibatnya sebanyak 50 hektare sawah terendam banjir terancam gagal panen.
"50 hektare sawah, sementara tambak sekitar 60-an hektare ikut terendam," kata Kepala Desa Bonda, Abd Wahab saat dikonfirmasi, Rabu (31/8/2022).
Banjir yang terjadi di Desa Bonda, Kecamatan Papalang, akibat hujan deras yang terjadi sejak kemarin hingga Rabu pagi (31/8). Akibatnya air sungai Bonda meluap bersamaan dengan banjir kiriman dari hulu sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pagi tadi banjir, kami butuhkan sekarang ini adalah alat berat untuk melakukan pengerukan di muara akibat pendangkalan supaya air mengalir lebih cepat menuju muara langsung ke laut," ucapnya.
Wahab melanjutkan, banjir yang menerjang jalan desa setinggi 1 meter. Sedangkan untuk lahan sawah di ketinggian sekitar 70 hingga 80 centimeter.
"Kalau untuk di sawah sekitar 70 sampai 80 sentimeter. Tapi sudah terendam sekali, apalagi tambak, airnya sudah naik juga," imbuhnya.
Banjir ini ditaksir menimbulkan kerugian materiil mencapai ratusan juta. Bahkan saat ini akses warga keluar-masuk desa juga sulit karena jembatan desa terputus dan akses lain menuju desa sebelah ikut terendam banjir.
"Kerugian sawah sekitar Rp 100 juta, sementara untuk tambak udang dan ikan bandeng sekitar Rp 200 juta. Padahal itu 2 bulan ke depan harusnya warga bisa panen udang dan ikan segitu," tutur Wahab.
Atas peristiwa itu, Wahab berharap Desa Bonda bisa menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju. Pasalnya tak sedikit warga akan kesulitan karena sawah dan tambak yang jadi tempat mata pencaharian kini terancam gagal panen.
"Harus diperhatikan cepat oleh pemerintah, karena kalau tidak ada pengerukan semakin cepat naik lagi air, kita kesulitan sekali dan banyak dikorbankan," pungkasnya.
(sar/asm)