"Almarhum punya riwayat penyakit gula," kata Kapolsek Pangale, IPTU Rajab kepada wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (1/9/2022).
Rajab mengungkapkan kabar kematian Thomas yang menjabat sebagai Kasium Polsek Pangale diketahui pada Kamis (1/9) sekira pukul 09.00 Wita. Pihaknya curiga lantaran korban tidak terlihat bergabung bersama rekan-rekannya usai apel pagi.
"Saya curiga, karena setelah apel pagi, almarhum tidak muncul, makanya saya minta anggota untuk mengecek keberadaan almarhum di ruangannya," ungkapnya.
"Anggota yang mengecek, kaget ketika melihat dia (IPDA Thomas) berbaring tidak bergerak, yang kemudian melapor kepada kami," sambung Rajab.
Rajab mengatakan tidak ditemukan luka ataupun bekas tanda kekerasan di tubuh korban. Untuk memastikan penyebab kematian korban, Rajab meminta pihak medis mendatangi Polsek Pangale dan melakukan pemeriksaan.
"Jadi setelah kami laporkan ke pimpinan, selanjutnya kami konsultasi dengan dokter pihak Puskesmas agar datang mengecek langsung dan memeriksa kondisi almarhum. Setelah diperiksa betul sudah meninggal dunia sekira tiga (atau) empat jam (sebelum ditemukan)," terangnya.
Menurut Rajab, hampir setiap hari dinas almarhum yang diketahui berasal dari Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju memilih tinggal dan tidur dalam ruang kerjanya di Polsek Pangale.
"Memang beliau tidur di kantor kalau hari dinas, mulai Senin sampai Jumat bermalam di kantor, beliau tidur di ruang kerjanya, karena ada tempat tidurnya sendiri," tuturnya.
Sebelumnya, almarhum sempat mengeluh sakit di kaki yang mengalami pembengkakan hingga membuatnya kesulitan memakai sepatu.
"Kemarin memang ada keluhan sakit di kaki, tidak bisa pakai sepatu, lagi bengkak kakinya, jadi saya bilang tidak usah apel, duduk-duduk saja tidak usah dipaksakan pakai sepatu," tutup Rajab.
(hsr/sar)