Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengklaim polemik jalur kereta api segmen Makassar akan dicarikan solusinya bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Hal itu mengemuka saat dirinya ditelepon menteri terkait proyek strategis nasional.
"(Arahan Menhub) Akan dicari jalan keluar, begitu. Nanti ketemu. Dicari jalan keluar," tutur Danny saat dihubungi, Kamis (25/8/2022).
Danny mengaku mendapat telepon dari Menhub Budi saat dirinya menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Padang, Sumatera Barat pada awal Agustus lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu sudah lama (ditelepon Menhub Budi) waktu saya di Padang," terangnya.
Menhub Budi menelepon Danny menyusul komplainnya agar jalur kereta api Makassar tidak dibuat skema at grade atau darat seperti yang direncanakan. Sementara Danny getol menyuarakan agar jalurnya dibuat elevated atau melayang.
Hanya saja Danny tidak menegaskan apakah permohonannya dikabulkan Menhub atau tidak. Namun polemik jalur kereta api segmen Makassar disebut akan bersama-sama dicari jalan keluarnya.
"Saya sama Pak Menhub itu kan komunikasi lancar toh. (Menhub) Bilang, 'Pak Danny, kita cari jalan keluar ya', (terus dijawab), 'iya, Pak Menteri, siap'," tandas Danny.
Sebelumnya Danny berencana menyurati Menhub Budi Karya Sumadi terkait penolakannya terhadap jalur kereta api jalur kereta api. Namun belum juga menyurat, Danny sudah ditelepon lebih dulu oleh Menhub.
"Tidak jadi bersurat, karena Pak Menteri sudah telepon saya," beber Danny.
Danny menekankan, dirinya sudah menceritakan alasan di balik penolakan dirinya pada desain jalur kereta api segmen Makassar skema at grade.
"Saya sudah ceritakan (ke Menhub). Kan gunanya mereka tahu, ini sudah ditahu (diberitahukan). Mereka sudah tahu," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Amanna Gappa menegaskan desain jalur kereta api segmen Makassar tidak akan berubah dari desain awal. Jalurnya tetap dibuat at grade atau darat sepanjang 6 kilometer dari Stasiun Mandai (Maros) hingga Stasiun Parangloe (Makassar).
"Jadi kita tidak pernah mengubah desain. Kenapa desainnya at grade, karena kita lihat ruang bebasnya. Jalur ke Makassar belum masuk ke dalam kota," ungkap Andi Amanna Gappa.
(sar/tau)