Rencana Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto untuk membangun New Balai Kota di Kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) diurungkan. Danny mengkaji membangun New Balai Kota di lokasi lain lantaran lahan di CPI hanya diperuntukkan untuk area ruang terbuka hijau (RTH).
"Ya kalau kita sepakat RTH (di CPI). Kita cari tempat lain dulu (untuk) Balai Kota. Lagi disiapkan," ungkap Danny kepada detikSulsel, Selasa (23/8/2023)
Danny tak mempersoalkan adanya perubahan penggunaaan lahan di CPI setelah pertemuan dengan KPK dan Pemprov Sulsel. Lahan di CPI sekitar 3,3 hektare untuk membangun New Balai Kota namun pihaknya tak keberatan jika peruntukannya hanya untuk RTH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita sepakat RTH. Bagus juga, ndak ada salahnya, kita harus yang positif-positif. Kita sama kok biarpun ada kepentingan kita di situ. Kita bisa ubah. Ndak ada masalah," imbuhnya.
Namun Danny mengakui hingga saat ini belum menemukan lokasi yang tepat untuk pembangunan New Balai Kota. Sehingga pihaknya masih mencari lahan yang tepat untuk pembangunan proyek menara kembar tersebut.
"Kita lagi cari. Kita lagi cari," terangnya.
Danny sebelumnya berencana membangun New Balai Kota di CPI dengan skema investasi. Lokasi pembangunan proyek menara kembar dengan 36 lantai itu dekat jembatan gerbang masuk kawasan CPI Makassar.
Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel sebelumnya sempat berselisih paham soal penggunaan lahan di CPI. Pemprov menyebut lahan CPI hanya untuk proyek Twin Tower dan sisanya untuk RTH termasuk untuk lahan yang diklaim Pemkot Makassar akan dibangun New Balai Kota.
Namun usai pertemuan yang difasilitasi KPK, Pemprov tak mempersoalkan jika Pemkot Makassar mengambil lahan di CPI. Namun mesti diperuntukkan untuk RTH.
(tau/sar)