Kepala Sekolah (Kepsek) TK Dharma Wanita Unit Diknas Mamuju, Anita Mariani meminta perbaikan dan penambahan ruangan kelas ke Bupati Mamuju Sutinah Suhardi karena kondisi gedung nyaris ambruk. Namun Bupati hanya memberikan bantuan alat permainan edukatif (APE).
"Jadi saya sudah menghadap ke bupati kalau tidak salah 3 minggu lalu (Juli), saya sampaikan kami butuh ruangan kelas," kata Anita kepada detikcom, Sabtu (20/8/2022).
Anita mengaku saat ini hanya memiliki satu ruangan kelas untuk para siswa. Ini lantaran kondisi kelas lain tidak layak. Kondisi atap dan plafon ruangan yang nyaris ambruk ini juga telah disampaikan ke Bupati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan cuman baru dikasih alat permainan edukatif (APE). Padahal yang kami butuhkan itu ruangan kelas," bebernya.
Anita mengatakan tidak bisa menunggu tahun depan untuk bantuan yang dijanjikan Pemkab Mamuju. Pasalnya ia takut jika atap dan plafon tempat belajar tiba-tiba ambruk.
"Siswa TK sekarang 32, kita takut saat proses belajar mengajar ini bangunan ambruk. Jadi harus diperbaiki segera bukan tahun depan," jelas Anita.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi membenarkan Anita sempat menemuinya dan menyampaikan kondisi sekolah TK tempat ia mengajar.
"Kepseknya (Anita) sudah menghadap saya dan saya perintahkan Disdikpora Mamuju untuk membantu," kata Sutinah melalui pesan singkat, Jumat (19/8).
Sutinah menyebut saat pelantikan Bunda PAUD, pihaknya telah memberikan bantuan APE. Namun ia tak menampik jika yang dibutuhkan TK tersebut adalah ruangan kelas.
"Memang yang dibutuhkan itu ruangan kelas untuk proses belajar mengajar. Insya Allah kita akan bantu," pungkasnya.
Pernah Bersurat ke Presiden Jokowi
Anita membeberkan, jauh sebelumnya telah memberitahukan kondisi bangunan sekolahnya melalui media sosial instagramnya agar mendapat bantuan. Bahkan ia sempat menulis surat untuk Presiden Jokowi.
"Di instagramku saya minta tolong itu supaya diperhatikan kondisi sekolah. Bahkan kalau tidak salah ingat, saya juga unggah surat untuk Presiden Jokowi supaya bisa dilihat," ujar Anita.
Di TK Dharma Wanita Unit Diknas Mamuju, Anita dibantu dua orang guru. Namun ia tidak sanggup membayar honor keduanya sehingga proses belajar mengajar dihentikan sementara waktu.
(hsr/tau)