Siswa SD di Bone, Andi Ikbal yang dikeluarkan dari barisan gerak jalan HUT Kemerdekaan RI ke-77 gegara baju kusam menerima bantuan. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bone memberikan bantuan kebutuhan sekolah kepada siswa tersebut.
"Tadi malam kami berusaha mengantarkan bantuan langsung ke rumah Andi Ikbal. Ada tas, buku, alat tulis, Alquran, sarung, beras, dan sembako," kata Wakil Ketua I Baznas Bone Faridah Hanafing kepada detikSulsel, Sabtu (20/8/2022).
Farida mengaku sangat sedih ketika melihat video viral yang berdurasi 16 detik itu. Sebagai orang tua, Faridah turut merasakan kekecewaan atas insiden tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menempatkan diri sebagai orang tua, tidak ada uang untuk belikan anak seragam dipakai lomba. Sangat sakit rasanya," sebutnya.
Dari informasi yang diterimanya, Ikbal dikeluarkan karena pakaiannya berbeda dari temannya. Siswa tersebut mengenakan pakaian yang warna bajunya kekuning-kuningan.
"Siapa yang tidak sedih sudah berapa lama harus ikut latihan meninggalkan kelas, kita pernah merasakan haus. Ujung-ujungnya tidak diikutkan. Apalagi, orang tuanya termasuk orang tidak mampu," jelasnya.
"Semoga dengan kejadian ini, keluarga Ikbal bisa mendapatkan hikmahnya. Bisa lebih mandiri dan belajar sungguh-sungguh, serta semoga tahun depan menjadi pemimpin barisan," sambung Farida.
Diketahui, peristiwa itu terjadi saat perayaan HUT ke-77 RI tingkat Kabupaten Bone di Lapangan Merdeka, Desa Mattampa Walie, Kecamatan Mare, Rabu (17/8). Ikbal diketahui siswa di SDN 233 Desa Mattampa Walie.
Sementara orang tua Ikbal, Andi Alwi menuturkan, anaknya berangkat naik mobil bersama rombongan pada saat kegiatan. Ketika sampai di lapangan, istrinya langsung mencari Ikbal.
"Istriku cari anaknya saat sampai di lapangan. Saat dicari anak itu tiba-tiba datang langsung menangis. Mamanya tanya ki kenapa menangis? Ikbal jawab dikeluarkan dari barisan karena bajuku warnanya kuning," ucap Alwi.
Alwi menambahkan, istrinya langsung membawa Ikbal ke pinggir jalan meninggalkan lapangan. Tidak berselang lama salah satu temannya pingsan dan diminta Ikbal kembali ke barisan.
"Ikbal diminta kembali masuk barisan, namun saya terlanjur kecewa dan melarangnya. Sakit sekali kurasa. Andai saya ditampar saya bisa langsung rasakan sakitnya," pungkasnya.
(sar/asm)