Sejumlah nelayan dan petani di Desa Bonto Bahari, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) menghadiri deklarasi pendirian Jaringan Komunitas Pesisir yang diinisiasi oleh Relawan Ganjar. Kegiatan ini berlangsung di Dermaga Sabana yang diisi dengan diskusi dan membagi bantuan sembako, pada Kamis (18/8).
Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel awalnya dibentuk oleh Relawan Ganjar pada dua bulan lalu. Pembentukan jaringan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pemberdayaan para nelayan di kawasan pesisir Sulawesi Selatan.
Menurut Sekjen Relawan Komunitas Nelayan Pesisir Sulawesi Selatan Firmansyah, pemberdayaan nelayan sangat penting untuk perbaikan perekonomian nasional. Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif membangun komunitas nelayan agar kehidupan nelayan diberdayakan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inisiatif kita di sini atas dasar apa yang dilakukan Pak Ganjar di Jawa Tengah terhadap petani dan nelayan. Ada pemberdayaan melalui peningkatan kapasitas sumberdaya, peralatan, asuransi dan pemasaran. Serta juga ada berupa bantuan langsung kepada nelayan pesisir, petani tambak dan lain-lain," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis, (18/8/2022).
Berdasarkan data Susenas tahun 2017 nelayan hidup di bawah garis kemiskinan sebesar 11,34%. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan pemberdayaan kaum nelayan melalui komunitas-komunitasnya. Agar upaya mengentas kemiskinan tercapai, Relawan Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel juga mengadopsi metode dan program yang dilakukan Ganjar Pranowo yang dinilai berhasil diterapkan di Jawa Tengah.
Saat melakukan konsolidasi dengan nelayan di setiap pesisir, Relawan Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel juga melakukan komunikasi dua arah. Karena itu, Jaringan Nelayan Sulsel banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman langsung dari lapangan.
"Kami banyak mendapatkan pengetahuan baru yang mendorong kami untuk terus semangat dan berkomitmen mendorong sektor perikanan untuk maju, apalagi Indonesia ini kan negara maritim, potensi perikanan pasti tinggi," ujarnya.
Firmansyah yakin dengan adanya jaringan terhadap nelayan bisa membangkitkan semangat kemajuan para nelayan sekaligus lebih mendekatkan sosok Ganjar Pranowo secara lebih luas.
"Melalui pendekatan kepada nelayan di pesisir dengan berbagai program yang bersifat interaktif dan juga bantuan langsung untuk menunjang produktivitas sembari mengenalkan profil dan program Ganjar, saya optimis aspirasi 'Ganjar Presiden 2024' akan semakin menguat di Sulsel," imbuhnya.
Firmansyah juga menyampaikan do'a dan harapan Jaringan Nelayan Pesisir Sulsel agar Ganjar dapat menjadi Presiden 2024 mendatang.
"Saya harap beliau bisa memenangi pemilu mendatang dan membawa program strategis nasional yang pro terhadap rakyat kecil, khususnya nelayan," tutupnya.
Sebagai informasi, jumlah nelayan di Indonesia (2018) mencapai 2,01 juta jiwa. Jawa Tengah merupakan wilayah dengan jumlah nelayan paling tinggi di Indonesia dengan mencapai 526 ribu jiwa. Sebagai wilayah dengan jumlah nelayan paling tinggi, Jawa Tengah memiliki program Kartu Nelayan sebagai bentuk jaminan dan asuransi untuk mendukung produktivitas nelayan.
(akd/ega)