Pedagang Pasar Sore Torut Ngaku Pendapatan Turun Imbas Rencana Penggusuran

Pedagang Pasar Sore Torut Ngaku Pendapatan Turun Imbas Rencana Penggusuran

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 17 Agu 2022 23:59 WIB
Spanduk dipasang oleh pedagang di Pasar Sore Rantepao, Toraja Utara.
Foto: Spanduk dipasang oleh pedagang di Pasar Sore Rantepao, Toraja Utara. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Toraja Utara -

Rencana relokasi Pasar Sore Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat pedagang sengsara. Mereka mengaku pendapatannya menurun akibat adanya rencana penggusuran pedagang.

"Berimbas sama keuntungan kita, karena tidak ada lagi orang yang ke sini membeli akibat rencana penggusuran pemerintah ini," kata pedagang pakaian Pasar Sore Rantepao, Sara kepada detikSulsel, Rabu (17/8/2022).

Sara mengungkapkan, kurangnya keuntungan diterima akibat adanya rencana penggusuran yang akan dilakukan Pemkab Toraja Utara. Dia merincikan, sebelum ada rencana penggusuran, dirinya bisa meraup keuntungan hingga Rp 1 juta setiap harinya. Sedangkan sekarang, hanya berada pada kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu sebelum ada mau pembongkaran itu bisa Rp 1 juta setiap hari, sekarang Rp 100 sampai Rp 200 ribu. Bayangkan, bagaimana kami bisa bayaran cicilan modal kalau begitu. Belum untuk anak-anak," keluhnya.

Mengenai penggusuran, Sara menegaskan dirinya tidak akan pindah tempat sebelum ada lokasi yang layak disiapkan Pemkab Toraja Utara. Dirinya bersama pedagang lainnya sebenarnya tidak ingin menghalang-halangi pembangunan daerah, namun kebijakan Pemkab dinilainya hanya akan mematikan mata pencarian para pedagang Pasar Sore Rantepao.

ADVERTISEMENT

"Kalau memang ada rencana pembangunan itu harusnya sudah ada tempat relokasi layak jauh hari disiapkan untuk kami (pedagang). Tapi ini tiba-tiba, tempat untuk kami berjual pun tidak disiapkan. Kami manusia juga ini, bukan hewan diusir begitu saja. Bukannya mensejahterakan masyarakat, malam memiskinkan," sesal Sara.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Toraja Utara sudah menerbitkan surat peringatan ketiga (SP3) ke pedagang agar segera mengosongkan Pasar Sore Rantepao. Surat SP3 ini pun direspon pedagang dengan menyebar baliho menolak penggusuran di setiap sudut pasar.

Pedagang Pasar Sore pun mengancam jika Pemkab Toraja Utara tetap memaksa melakukan pembongkaran lapak, para pedagang akan melakukan perlawanan.

"Kami akan bertahan. Kalau ada pembongkaran paksa mau tidak mau kami lakukan perlawanan," ancam salah seorang pedagang, Joen.




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads