11 Rumah Warga di Mamasa Rusak gegara Fenomena Tanah Bergerak

Sulawesi Barat

11 Rumah Warga di Mamasa Rusak gegara Fenomena Tanah Bergerak

Abdy Febriady - detikSulsel
Rabu, 17 Agu 2022 17:11 WIB
Fenomena tanah bergerak yang membelah pemukiman warga sepanjang 200 meter di Desa Pidara, Kecamatan Balla.
Foto: Fenomena tanah bergerak di Mamasa (dok.ist)
Mamasa -

Fenomena tanah bergerak di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat rumah warga retak dan amblas dengan kedalaman mencapai dua meter. Sedikitnya 11 rumah terdampak dalam insiden ini.

"Awalnya retak sedikit, lama kelamaan bertambah parah," ujar Bernabas, salah satu warga kepada wartawan, Rabu (17/8/2022).

Fenomena tanah bergerak yang membelah pemukiman warga sepanjang 200 meter ini terjadi di Desa Pidara, Kecamatan Balla. Fenomena ini telah terjadi sejak sepekan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru Senin kemarin kondisinya semakin parah, sampai saat ini masih sering terasa bergerak," ungkap Barnabas.

Diakui Barnabas, fenomena tanah bergerak ini menimbulkan ketakutan warga. Apalagi saat tanah bergerak, menimbulkan suara pada beberapa bagian rumah.

ADVERTISEMENT

"Ini rumah yang berdiri, bunyi-bunyi atapnya sampai buat warga ketakutan," ujarnya.

Mengantisipasi terjadinya hal tidak diinginkan, warga yang rumahnya rusak parah akibat fenomena ini, memilih mengungsi ke rumah sanak keluarga. Beberapa di antaranya bertahan di bawah tenda darurat sembari mengamankan harta benda ke tempat dianggap aman.

"Hancur semua (rumah), tidak bisa ditempati, makanya langsung mengungsi, yang berani bongkar rumahnya ya membongkar, karena takutnya ikut terbawa tanah,"terang Barnabas.

Belum diketahui penyebab terjadinya fenomena tanah bergerak ini. Warga menduga, struktur tanah tebing tempat mereka bermukim menjadi labil akibat faktor cuaca.

"Memang saat tanah retak terjadi, sering ada hujan," pungkasnya.




(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads