Sebanyak 10 ekor ular dievakuasi oleh Pemadam kebakaran (Damkar) Mamuju dalam sepekan terakhir. Satu di antaranya merupakan ular berbisa king kobra dan lainnya didominasi jenis piton sanca batik.
"Kurang lebih sepekan ini kita sudah evakuasi 10 ular, satu di antaranya itu yang buat geger warga kemarin king kobra sepanjang 2 meter," kata Kanit Rescue Damkar Mamuju Jubair kepada detikcom, Sabtu (13/8/2022).
Jubair menuturkan, semua jenis ular yang dievakuasi tersebut karena adanya laporan dari warga. Ular tersebut memasuki pekarangan rumah dan memangsa hewan ternak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada piton yang masuk di plafon rumah warga, ada juga yang sudah mangsa hewan ternak, kita langsung turun evakuasi," jelas Jubair.
Sementara penemuan king kobra di Mamuju yang membuat geger warga, ia menduga Kobra tersebut bukan hewan peliharaan, karena di badan ular terdapat banyak kutu.
"Saya juga tidak bisa pastikan apakah hewan tersebut (king kobra) memang hewan peliharaan atau bukan, tapi kalau hewan peliharaan kenapa banyak kutu di badannya," ungkapnya.
"Untuk kobra sendiri kami sudah serahkan ke pihak BKSDA, jadi sudah aman," sambungnya.
Jubair menduga kemunculan ular yang sepekan terakhir menghebohkan warga Mamuju karena habitat ular tersebut terusik. Dia menduga beberapa daerah yang dulunya menjadi habitat ular kini ditimbun tanah.
"Kan banyak sekarang itu daerah di Mamuju ditimbun yang dulunya rawa-rawa dan hutan yang mungkin jadi habitatnya hewan liar," ucapnya.
Terkait maraknya ular yang memasuki pekarangan rumah warga, ia berharap warga dapat langsung melapor ke Damkar Mamuju.
"Jadi kita ini kalau sudah ada laporan langsung kita terjun ke lokasi," ujar Jubair.
Jubair juga berharap atas kejadian ini, pihak BKSDA membuat penangkaran agar memudahkan personelnya melakukan rilis (tempat pelepasan).
"Ini juga menjadi masalah karena tidak ada penangkaran, jadi hewan yang kami evakuasi kemarin itu ditaruh sementara dalam ruangan yang biasa dipakai personel (Damkar) shalat," ungkapnya.
"Kita berharap pihak BKSDA itu bisa membuat penangkaran atau memiliki tempat pelepasan satwa liar, jadi bisa kita rilis tiap hewan yang dievakuasi, tidak lagi ditaruh dalam ruangan, karena kita juga kekurangan fasilitas," harapnya.
Damkar Butuh APD
Kanit Rescue Damkar Mamuju Jubair mengaku pihaknya membutuhkan alat pelindung diri (APD). Alat yang digunakan ketika melakukan evakuasi terhadap satwa liar, seperti ular kobra.
"Jadi sampai saat ini tidak ada kita punya fasilitas itu (APD) dan alat untuk evakuasi," kata Jubair.
Jubair membeberkan, untuk saat ini pihaknya hanya memiliki perlengkapan untuk menangkap hewan jenis Tawon. Padahal saat mengevakuasi king kobra dibutuhkan alat khusus.
"Misalkan King Kobra, kita juga harus punya kacamata khusus itu, jangan sampai kita kena sembur, itu berbahaya untuk mata bisa sebabkan kebutaan, selama ini APD itu tidak kita punya," jelasnya.
(sar/sar)