.webp)
Seorang dosen bernama Yundini asal Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) mendapat penghargaan dari Menteri Luar Negeri Jepang. Penghargaan tersebut diterima atas dedikasinya menjadi penghubung kerja sama pemerintah Jepang dan Indonesia dalam bidang keamanan.
"Sebagai anak Polman, Sulbar, ini merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi saya. Mungkin karena ini baru pertama kali anak Polman menerima penghargaan ini dari Negara Jepang," kata Yundini kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (12/8/2022).
Upacara penyerahan penghargaan tersebut berlangsung di Ruang serba guna Kediaman Duta Besar Jepang, Jl Daksa V No.82-84, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat siang (12/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yundini berharap, penghargaan yang diraihnya memotivasi seluruh generasi muda. Khususnya yang ada di Sulbar, untuk terus berkarya memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa.
"Kehormatan yang juga ingin saya bagikan pada anak-anak muda di Sulbar, agar senantiasa bersemangat, tabah, kuat, berdedikasi, dan tulus dalam berkarya," ungkapnya.
Untuk diketahui, Yundini merupakan dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK). Dia juga merupakan putri Husni Djamaluddin, tokoh sentral pembentukan Provinsi Sulbar.
Selama ini, Yundini aktif mengangkat kegiatan program POLMAS dan JICA sebagai materi pelajaran di STIK-PTIK dan telah mengajarkan pentingnya program ini kepada para calon pemimpin Polri. Sejak 2007 lalu, Yundini juga aktif mendukung pelaksanaan dan keberlanjutan seminar oleh para pakar yang dikirim dari Kepolisian Jepang.
"Sungguh saya tidak pernah menduga akan mendapat penghargaan itu, ini suatu kehormatan yang ingin saya bagikan kepada seluruh generasi muda," pungkasnya.
Selain Yundini, tiga individu lainnya juga menerima penghargaan yang sama karena dianggap berdedikasi memperkuat hubungan dan saling pengertian antara Kepolisian Jepang dan Indonesia. Sehingga persahabatan di antara kedua negara pun terjalin.
(asm/sar)
