Melihat Kantor Kelurahan di Makassar Numpang di Kontainer, Pelayanan Terbatas

Melihat Kantor Kelurahan di Makassar Numpang di Kontainer, Pelayanan Terbatas

Nurul Istiqamah - detikSulsel
Selasa, 09 Agu 2022 11:41 WIB
Kontainer yang jadi kantor sementara Kelurahan Tidung di Makassar.
Foto: Kontainer yang jadi kantor sementara Kelurahan Tidung di Makassar. (Nurul Istiqmah/detikSulsel)
Makassar -

Sebanyak 17 kantor kelurahan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bermasalah hingga ada di antaranya yang menumpang di kontainer. Akibatnya pelayanan administrasi ke warga menjadi terbatas.

Seperti pantauan detikSulsel di Lapangan Delta Makassar Jalan Pengayoman, Kecamatan Rappocini, Rabu (3/8/2022), pukul 11.30 Wita, tampak sejumlah pegawai sibuk menatap layar komputer di dalam sebuah kontainer berukuran 2x5 meter. Mereka merupakan staf kantor Kelurahan Tidung yang kantornya bermasalah.

Di dekat kontainer, tampak sebuah tenda berdiri yang di dalamnya terdapat sejumlah kursi dan meja. Dalam tenda yang dipakai sebagai ruang tunggu itu, terlihat staf kantor dan warga yang tengah menunggu antrean.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontainer itu merupakan posko Makassar Recover untuk penanganan COVID yang kini beralih fungsi menjadi kantor sementara Kelurahan Tidung.

Kontainer yang jadi kantor sementara Kelurahan Tidung di Makassar.Foto: Sejumlah pegawai kantor Kelurahan Tidung bekerja melakukan layanan administrasi di dalam kontainer yang jadi kantor sementara. (Nurul Istiqmah/detikSulsel)

Sebenarnya Kantor Kelurahan Tidung berada di Jalan Mapala, Makassar sudah lama tidak terpakai. Pantauan di lokasi, kantornya sudah tidak terurus bahkan penuh debu.

ADVERTISEMENT

Di depan pagar kantor Kelurahan Tidung terdapat spanduk yang mengumumkan jika kantor pelayanan sudah dipindahkan ke kontainer Lapangan Delta Makassar. Jarak kantor dari kontainer sejauh 450 meter.

"2021 itu kami masih di Kelurahan Tidung memang kondisi kantor memang sudah rusak, karena bocor dan meresap ki plafon, sudah berjatuhan. Makanya itu pelayanan administrasi di kantor kelurahan tidung itu kami pindahkan di kontainer kelurahan," tutur Lurah Tidung Andi M Kamil kepada detikSulsel di lokasi, Selasa (9/8).

Menurut Kamil, sejak pindah ke kontainer, dirinya tidak punya ruangan khusus. Ruangan di kontainer jadi tempat staf untuk fokus untuk urusan layanan administrasi warga.

"Tidak ada pi (ruangan kantor). Karena kita ketahui memang ruangan kontainer itu kan terbatas. Jadi kami hanya pakai untuk pelayanan saja," imbuhnya.

Meski dalam keterbatasan, dia mengklaim urusan layanan administrasi tetap berjalan. Sejauh ini dia belum menerima laporan adanya keluhan warga.

"Ya namanya kontainer ada keterbatasan tapi Alhamdulillah kalau saya sih ini cukup representatif karena masyarakat pun juga selama datang di kami tidak ada juga yang mengeluh. Semuanya bisa terlayani dengan baik," ujarnya.

Kondisi yang sama juga terjadi di kantor Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini di Jalan Talasalapang Makassar. Kontainer Makassar Recover dijadikan sebagai ruang kantor lurah sementara.

"Bukan kantornya yang pindah ke kontainer. Ruanganku ji. Kenapa, karena waktu saya pindah, awalnya di dalam ji. Tapi karena hujan, masuk air, air dari atas dan air di bawah, seng ku bocor, plafonku bocor, plafonnya juga seperti mau mi rubuh, akhirnya mending saya ke sini (kontainer)," ucap Lurah Gunung Sari Musta'ani Fitrianti.

Kontainer tersebut letaknya masih berada di kawasan Kantor Lurah Gunung Sari. Aktivitas pelayanan administrasi tetap dilaksanakan di dalam kantor.

"Karena pelayanan dengan kepala seksi ada ji di dalam. Ruanganku ji memang yang tidak memungkinkan saya bekerja di dalam," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 17 kantor kelurahan di Kota Makassar rusak hingga lahan bermasalah. Kondisi ini membuat sejumlah kantor kelurahan terpaksa menumpang di kontainer, hingga bergabung di kantor kecamatan agar layanan tetap berjalan.

"Kita data ada sekitar 17 (kantor kelurahan). Nah solusinya, karena mereka tidak punya kantor, ada yang menumpang ada yang di kantor kecamatan. Ada juga menggunakan kontainer," ucap Kepala Bappeda Makassar Helmy Budiman kepada detikSulsel, Senin (6/8).




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads