Nelayan di Bone Kesulitan Dapat Solar, Sudah Sepekan Tak Melaut

Nelayan di Bone Kesulitan Dapat Solar, Sudah Sepekan Tak Melaut

Agung Pramono - detikSulsel
Jumat, 05 Agu 2022 22:43 WIB
Nelayan di Bone sepekan tidak melaut karena kesulitan dapat solar.
Foto: Nelayan di Bone sepekan tidak melaut karena kesulitan dapat solar. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Nelayan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar. Hal ini membuat nelayan sudah sepekan tidak melaut.

"Sering terjadi kelangkaan kalau kita mau beli. Sehingga kadang nelayan tidak bisa melaut lantaran tidak dapat solar. Sudah satu minggu ini tidak melaut," kata Pembina Asosiasi Nelayan Purse Seine (ANPS) Budiman kepada detikSulsel, Jumat (5/8/2022).

Budiman menyebut, para nelayan sebelum membeli solar di SPBU harus mendapatkan surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan. Sementara jumlahnya, bergantung dari kebutuhan berdasarkan data jenis kapal dan mesin yang digunakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada rekomendasi dari desa atau lurah atau dari OPD teknis. Kan masing-masing rekomendasi yang dikeluarkan menunjuk SPBU tertentu, jadi jika di SPBU yang ditunjuk tidak ada maka tidak bisa ke SPBU lain," jelasnya.

Budiman menambahkan, pihaknya langsung mengadukan persoalan ini ke DPRD Bone. Kemudian mengusulkan penguatan pengawasan di lapangan dengan membentuk tim melibatkan semua pihak, termasuk kelompok masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Kami menduga ada penyimpangan penyaluran. Makanya kita minta untuk dibentuk tim melakukan pemantauan," tambahnya.

Ketua Komisi 1 DPRD Bone Saifullah Latief berjanji akan segera menyampaikan aspirasi tersebut ke pimpinan dengan mengikutkan catatan penting. Meski begitu, dia belum bisa memastikan kapan Rapat Dengar Pendapat (RDP) akan digelar sebagai tindak lanjut.

"Biasanya kalau ada catatan begitu ada prioritas. Meski sebenarnya semua aspirasi itu urgent, dan kami akan segera sampaikan ke pimpinan," ucapnya.

Sementara itu, Senior Supervisor Communication dan Relations Pertamina MOR VII Taufiq Kurniawan menjamin bahwa penyaluran BBM ke daerah normal. Namun dia mengatakan pengambilan BBM untuk nelayan sudah menggunakan rekomendasi.

"Mekanisme pengusulan kuota BBM paling utama untuk petani, nelayan, dan UMKM. Untuk prosedur mendapatkannya tidaklah mudah karena dikhawatirkan ada penyimpangan. Jangan sampai mereka mengaku petani, mengaku nelayan," tuturnya.

Makanya, kata dia, ada prosedur surat rekomendasi dari dinas. Pengambilannya harus pakai surat rekomendasi untuk menghindari penyimpangan.

"Pengambilan menggunakan surat rekomendasi itu hanya berlaku untuk daerah yang tidak ada SPBU nelayannya. Misal jauh dari SPBU, dengan catatan melampirkan surat rekomendasi," bebernya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads