Taiwan Kian Memanas, Pemerintah RI Siapkan Langkah Antisipasi 300.000 WNI

Berita Internasional

Taiwan Kian Memanas, Pemerintah RI Siapkan Langkah Antisipasi 300.000 WNI

Tim detikNews - detikSulsel
Jumat, 05 Agu 2022 14:41 WIB
Kemenlu RI memastikan 14 anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal Long Xing milik China yang bersandar di Korea Selatan akan dipulangkan pada 8 Mei 2020. Kepulangan para awak kapal tersebut dilakukan setelah sebelumnya melewati proses karantina wajib.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha (Foto: 20detik)
Jakarta -

China membuat situasi di Taiwan kian memanas setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei beberapa waktu lalu. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri kini menyiapkan langkah antisipasi untuk 300.000 WNI di Taiwan, jika nanti benar-benar terjadi eskalasi.

"Dalam hal ini KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) sebagaimana juga sudah dimiliki oleh berbagai macam perwakilan RI lainnya telah membangun rencana kontingensi untuk mengantisipasi jika terjadi eskalasi situasi," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dilansir dari detikNews, Jumat (5/8/2022).

Judha menegaskan hingga saat ini para WNI yang berada di Taiwan masih dalam kondisi aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, saat ini dapat kami sampaikan bahwa kondisi WNI kita di Taiwan masih tetap tenang, aman, dan insyaallah tentunya kita berharap tidak ada eskalasi," ucapnya.

"Saat ini tercatat sekitar 300.000 warga negara kita yang berada dan bekerja di Taiwan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, saat ini pihaknya terus memantau situasi terakhir keamanan di wilayah Taiwan yang memanas dengan China buntut kunjungan Pelosi ke Taiwan. Menlu RI juga telah bekerja sama dengan KDEI Taipei untuk memonitor situasi terkini di Taiwan.

Situasi di Taiwan dikabarkan memanas usai kunjungan Pelosi bersama rombongannya, yang mencakup enam anggota parlemen AS lainnya. Pelosi dan rombongan dilaporkan tiba di Taipei pada Selasa (2/8) tengah malam waktu setempat.

Keesokan harinya, pada Rabu (3/8) pagi, melakukan kunjungan untuk menemui parlemen Taiwan. Di hari yang sama, pelosi juga menyambangin kantor kepresidenan Taiwan untuk bertemu Presiden Tsai Ing-wen.

Kunjungan yang dilakukan Pelosi tengah ancaman dan peringatan keras China ini, menjadikan Pelosi dari Partai Demokrat AS ini sebagai pejabat AS dengan posisi tertinggi yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun terakhir.

Kedatangan Pelosi lalu direspons China dengan dengan menggelar latihan militer besar-besaran. Militer China menyebut pihaknya dalam siaga tinggi sebagai tanggapan kunjungan tersebut.

Saat ini, Pelosi dikabarkan telah meninggalkan Taiwan usai menuntaskan kunjungan kontroversial yang memancing amarah China. Sementara itu, AFP dan Associated Press melaporkan China telah menembakkan roket, jet, dan kapal perang ke arah wilayah Taiwan.




(urw/nvl)

Hide Ads