Pria bernama Makpong (52) sudah tujuh hari menghilang secara misterius di hutan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Keluarganya kini menggelar ritual Besawai dengan harapan Makpong dapat kembali berkumpul bersama keluarga.
"Ritual itu sudah kita lakukan ya harapannya agar saudara kita Makpong bisa pulang ke kita lagi," kata Bakri, salah seorang keluarga Makpong saat dihubungi detikcom, Kamis (4/8/2022).
Ritual Besawai adalah memberikan sesajen berupa menggunakan ketan dan kelapa, yang digelar pihak keluarga di sekitar hutan lokasi Makpong dikabarkan menghilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanan (sajen) itu kita taruh di dalam hutan. Ada juga air sudah dibacakan tokoh masyarakat yang disiram ke dalam hutan. Tujuannya sama, memanggil Makpong yang belum kembali dari dalam hutan," katanya.
Untuk diketahui, Bakri dan pihak keluarga lainnya bersama tim Basarnas sudah tujuh hari berusaha melakukan penyisiran di dalam hutan. Namun pencarian sejauh ini belum membuahkan hasil.
"Bahkan saya dua malam satu hari di dalam hutan ikut cari, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Makpong," Kata Bakri.
Bakri mengatakan bahwa istri, anak serta keluarga telah pasrah atas hilangnya Makpong.
"Kalau dari keluarga ya sudah pasrah aja," ungkapnya.
Terpisah, Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan Basri mengatakan bahwa hari ke-7 ini merupakan hari terakhir pihaknya dalam mencari keberadaan Makpong di dalam hutan.
"Anggota sudah semaksimal mungkin mencari korban, tapi hingga hari ketujuh ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban," katanya.
"Dan sesuai SOP kita, hari ini adalah hari terakhir untuk proses pencarian," tuturnya.
Meski ke depan pihak Basarnas tidak akan ikut kembali dalam proses penceraian, pihaknya akan terus melakukan koordinasi jika ada tanda-tanda keberadaan Makpong.
"Ya kami siap membantu misal saja, dari pihak keluarga ada menemukan tanda-tanda keberadaan korban, bisa melalui kita ataupun ke pihak kepolisian setempat," tutup Basri.
Sebelumnya diberitakan, Makpong dikabarkan hilang di Desa Puan Cepak, Kukar, sejak Kamis (27/7). Saat itu Makpong tidak pulang ke rumahnya usai berkebun di dalam hutan bersama istrinya yang kembali lebih dulu.
"Karena tak kunjung kembali, istri korban akhirnya meminta bantuan keluarga untuk melakukan pencarian yang dilakukan pada malam hari itu juga, tapi tetap tidak ketemu," terangnya.
Lantaran tak kunjung ketemu, pihak keluarga pun akhirnya berkoordinasi dan melaporkan kejadian itu ke tim Basarnas. Dari hari pertama hingga keempat, Makpong belum juga ditemukan.
Meski demikian, tim yang melakukan pencarian menemukan puntung rokok dan jejak kaki di sekitar hutan dekat dengan area kebun milik korban.
"Pencarian yang kita sudah lakukan kemarin tapi belum menemukan korban, tim hanya menemukan puntung rokok dan jejak kaki, tapi kami belum bisa memastikan itu dari korban atau bukan," kata Basri.
(hmw/nvl)