Tragis 10 Perawat Sukarela Puskesmas di Palopo 7 Bulan Tak Terima Insentif

Tragis 10 Perawat Sukarela Puskesmas di Palopo 7 Bulan Tak Terima Insentif

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 03 Agu 2022 07:20 WIB
Puskesmas Sendana, Palopo.
Foto: Puskesmas Sendana, Palopo. (Arzad/detikSulsel)
Palopo -

Sebanyak 10 tenaga kesehatan atau nakes berstatus sukarela di Puskesmas Kecamatan Sendana, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak menerima upah jaga selama 7 bulan. Pimpinan Puskesmas pun tidak memberi kepastian pembayaran insentifnya.

Salah satu perawat bernama Nengsi buka suara terkait kondisi yang dialaminya. Upahnya untuk menjaga pasien yang dirawat di Puskesmas masih berharap jasanya dibayarkan.

"10 orang kami semua belum dibayarkan insentif upah jaganya, 7 bulan mi," keluh Nengsi, salah satu perawat Puskesmas Sendana yang dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (2/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya mengungkapkan pimpinan Puskesmas Sendana sudah beberapa kali menjanjikan insentif yang dimaksud akan dibayarkan. Namun janji itu tak kunjung terealisasi.

Terakhir, dia bersama 9 perawat sukarela lainnya diberitahu honornya dibayar bulan Mei lalu. Hanya saja Nengsi yang menunggu penuh harap, mesti menanggung kecewa.

ADVERTISEMENT

"Bulan 5 kemarin dia bilang, 'sudah ada di rekening Rp 9 juta, sebelum tanggal 7, itu uang sisa dicairkan. Kosongkan itu buku rekening'. Sampai sekarang apa? Tidak ada selama dia menjabat," terang Nengsi.

Keterlambatan pembayaran uang jaga perawat berstatus sukarela juga diakui sempat terjadi 2021 lalu. Mirisnya, Nengsi mengaku saat itu uang jasanya hanya dibayar empat bulan.

"Tahun lalu cuma empat bulan ji, tapi tahun ini tidak ada sama sekali dicairkan," bebernya.

Sebanyak 10 perawat sukarela yang bekerja di Puskesmas Sendana lelah akan kondisi tersebut. Hingga 3 orang nakes di antara mereka memutuskan mogok kerja.

"Tiga orang ka' itu sudah mogok kerja, yang lain (7 orang) dari kami belum tahu seperti apa keputusannya," imbuhnya.

Padahal upah jaga dari bertugas di Puskesmas Sendana sangat dibutuhkan untuk sekadar membiayai kebutuhan sehari-harinya.

"Bukan apanya kasihan, itu ji uang diharap pakai ongkosi kebutuhan sehari-hari ta', tidak mungkin itu air mau dipakai isi bensin," keluhnya.

Puskesmas Belum Beri Kepastian

Nengsi mengemukakan, pembayaran uang jaga selama 7 bulan bekerja di Puskesmas Sendana akan diakomodir di APBD Perubahan. Namun informasi yang diterimanya, itu pun hanya bisa dicairkan untuk sebulan saja.

"Katanya cuma 1 bulan ji mau dia bayar dulu sambil tunggu perubahan anggaran. Lalu bagaimana yang 6 bulan dan bagaimana kalau tidak ada perubahan anggaran," papar Nengsi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Sendana Wahidin Rusli juga belum bisa memberi kepastian terkait pembayaran upah jaga yang tidak diterima selama 7 bulan. Dirinya belum mau memberi penjelasan terkait problem itu.

"Saya belum bisa sekarang. Saya harus ke kantor dinas (kesehatan) dulu ketemu pak Kadis," pungkasnya.




(sar/hmw)

Hide Ads