Pesulap merah menyinggung padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin yang ditutup usai digeruduk warga di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim). Pesulap merah menilai pengobatan yang dilakukan Gus Samsudin hanya sekadar trik, kebohongan alias hiburan.
"Nggak merasa puas atau gimana-gimana (soal padepokan Gus Samsudin ditutup). Pengobatannya hanya sekadar trik. Jadi dari awal tujuan pembuktian adalah agar masyarakat tidak salah meyakini sesuatu," ungkap pesulap bernama asli Marcel Radhival seperti dilansir dari detikNews, Senin (1/8/2022).
Pesulap merah diketahui terlibat perseteruan dengan Gus Samsudin karena aksinya yang sering membongkar dan ingin membuktikan ilmu spiritual Gus Samsudin yang disebutnya hanya trik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah masyarakat (luas) jadi tahu kalau warga sekitar sudah resah dengan kebohongan dan juga trik yang dipraktikkan dalam padepokan itu. Itu semua hanya trik, kebohongan alias hiburan doang yang selama ini mereka praktikkan," bebernya.
Marcel mengklaim pihak Gus Samsudin sudah mengakui konten hanya sekadar hiburan. Sehingga menurutnya tidak diperlukan lagi ada pembuktian konten.
"Yang perlu dibuktikan kalau tetap ngeyel pengobatannya itu asli pakai ilmu dia, tanpa pakai trik itu yang perlu dibuktikan. Semoga saja mau mengakui itu," tuturnya.
Padepokan Gus Samsudin Ditutup Tiga Hari
Padepokan milik Gus Samsudin, Nur Dzat Sejati ditutup tiga hari. Penutupan ini menunggu mediasi kembali dengan warga sekitar.
"Penutupan tiga hari, setelah itu akan ada mediasi kembali di Polres Blitar," ungkap Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto seperti dilansir dari detikJatim, Senin (1/8).
Penutupan padepokan ini berdasarkan hasil kesepakatan warga desa dengan pihak padepokan. Warga sekitar sebelumnya resah dengan perseteruan antara Gus Samsudin dengan pesulap merah.
"Warga desa dan pihak padepokan sepakat untuk ditutup dulu, mulai hari ini. Untuk proses tabayun (diskusi) di masing-masing pihak," bebernya.
(tau/sar)