"Iya, kita akan menyurat (ke Menhub terkait rel kereta api). Saya kan paham sebab akibat," tutur Danny saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (1/8/2022).
Danny menuturkan surat tersebut akan dikirim ke Menhub RI pada pekan ini, setelah dirinya pulang dari kunjungan kerja di Amerika dan Singapura.
"Saya kira setelah tanggal 5 (Agustus suratnya dikirim ke Menhub)," paparnya.
Danny menilai rencana jalur kereta api segmen Makassar yang dibuat at grade menyalahi rencana tata ruang wilayah (RTRW). Dirinya berdalih hanya ingin menyelamatkan rakyat yang akan berdampak pada pembangunan jalur KA di Makassar.
"Kalau ada pelanggaran begitu kan kita pasti tanyakan. Kalau ada dampak nanti kita tahu akan berakibat begini, kita pasti tanyakan sebagai bukti bahwa kita pernah berjuang untuk menyelamatkan rakyat," urai dia.
Danny diketahui ingin agar desain pembangunan rel kereta api segmen Makassar dibuat melayang atau elevated. Pasalnya desain at grade yang direncanakan Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan (Sulsel) melanggar RTRW Kota Makassar.
"Saya anggap kereta api kalau at grade itu salah desain, termasuk penentuan yang tidak pas. Saya tidak mau dirusak ini tata ruang kota," kata Danny saat dikonfirmasi, Jumat lalu (15/7).
Sebelumnya, Kepala BPKA Sulsel Andi Amanna Gappa mengungkapkan belum ada rencana perubahan desain kereta api segmen Makassar. Dia menilai usulan pembangunan rel dengan desain melayang sepertinya belum memungkinkan.
"Jadi apa yang disampaikan oleh pak wali (Danny Pomanto) seperti yang pernah disampaikan oleh pak menteri (Budi Karya Sumadi) sepertinya kondisinya belum memungkinkan (rel melayang)," ungkap Andi Amanna Gappa kepada detikSulsel, Sabtu (25/6).
Diketahui kelanjutan KA Sulsel dari Maros ke Makassar memasuki tahapan penetapan lokasi untuk rute rel ke Stasiun Parangloe di Makassar. Panjang rute mencapai 6 kilometer dengan anggaran Rp 1,6 triliun.
(sar/asm)