Somasi NH Buntut Dituding Dalang Mosi Tidak Percaya Dihadapi Taufan Pawe

Somasi NH Buntut Dituding Dalang Mosi Tidak Percaya Dihadapi Taufan Pawe

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 25 Jul 2022 08:30 WIB
Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe. (dok. Istimewa)
Foto: Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe. (dok. Istimewa)
Makassar -

Waketum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid melalui kuasa hukumnya Syahrir Cakkari resmi melayangkan somasi kepada Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe. Nurdin Halid sebelumnya dituding sebagai dalang dari mosi tidak percaya kepada Taufan yang dilakukan sejumlah pengurus Golkar Sulsel.

"Sebenarnya kita sudah resmi somasi pak Taufan Pawe sejak 22 Juli lalu. Somasi itu kita kirim ke DPD I (Golkar Sulsel), yang satunya lagi kita kirim melalui elektronik ke nomorhandphone-nya (Taufan Pawe)," ujar Syahrir Cakkari kepada detikSulsel, Minggu (24/7/2022).

Dalam somasi itu, Taufan diminta melakukan klarifikasi dalam 1x24 jam sejak surat somasi diterima. Namun hingga Sabtu (23/7), Taufan tidak kunjung memberi klarifikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan sampai tanggal 23 Juli pukul 16.30 Wita sudah jatuh tempo, Kesempatan meminta maaf dan memberi klarifikasi tidak dipergunakan dengan baik," tambahnya.

Pihaknya kini mempertimbangkan untuk membawa hal ini ke jalur hukum. Sebab Taufan dianggap tidak memiliki iktikad baik untuk menanggapi somasi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita akan mempertimbangkan segala sesuatunya dan menentukan harinya, karena sekarang tergantung Pak Nurdin Halid. Saya kira kita akan mengambil langkah (laporan hukum) antara Senin, Selasa, Rabu, Kamis. Itu pilihan waktunya," pungkas Syahrir.

Sementara, Taufan Pawe mengaku tidak gentar dengan somasi yang dilayangkan Nurdin Halid. Ia mengaku ucapannya itu memiliki dasar.

"Saya bukan orang munafik, saya bukan orang pengecut, saya bukan orang penakut. Saya akan hadapi apa adanya. Itulah realitas hidup saya, saya akan hadapi apa pun," kata Taufan Pawe kepada wartawan, Minggu (24/7).

Diakui Taufan, ucapannya yang menyebut Nurdin Halid adalah otak di balik mosi tidak percaya, tak bisa dipisahkan dari kejadian sebelumnya di Golkar Sulsel.

"Kan ada yang keberatan kalau saya mengatakan bahwa otaknya si A atau si B, tentu saya bisa buktikan. Tidak mungkin saya tidak bisa buktikan. Kalau ada asap, saya mengatakan ada asap, saya harus buktikan. Kenapa katakan ada asap, karena ada api," tambah Wali Kota Parepare ini.

Taufan juga mengaku tidak mempersoalkan jika Nurdin Halid akhirnya membawa kasus ini ke jalur hukum. Dirinya akan membentuk tim hukum jika dibutuhkan.

"Kalau umpamanya dia (Nurdin Halid) bawa ke ranah hukum, tentu saya hadapi. Kalau saya pandang perlu ambil tim hukum karena kesibukan saya, saya ambil (tim pengacara)," pungkasnya.

Berawal dari mosi tidak percaya..

Diketahui, Taufan menanggapi mosi tidak percaya dan permintaan agar mundur dari kursi ketua Golkar Sulsel. Desakan ini muncul dalam rapat pleno yang dipimpin Ketua Harian Golkar Sulsel Kadir Halid, Kamis (21/7).

"Rapat itu tidak sah. Mana ada di republik ini, organisasi ketua harian-nya itu yang mengambil kebijakan. Emangnya dia yang punya Golkar," kata Taufan saat dihubungi detikSulsel, Kamis (21/7).

Taufan lantas menduga, desakan yang menginginkan dirinya mundur justru datang dari Nurdin Halid.

"Itu silakan saja. Buktinya kan kakaknya itu menggugat, Nurdin Halid otaknya ini. Saya juga akan mempersoalkan, Nurdin Halid ini kader Golkar atau bukan. Karena dia Nurdin Halid dan Kadir Halid ini setali tiga uang," tambah Wali Kota Parepare ini.

Halaman 2 dari 2
(tau/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads