"Saya bukan orang munafik, saya bukan orang pengecut, saya bukan orang penakut. Saya akan hadapi apa adanya. Itulah realitas hidup saya, saya akan hadapi apa pun," kata Taufan Pawe kepada wartawan, Minggu (24/7/2022).
Diakui Taufan, dirinya tidak mungkin mengeluarkan pernyataan tersebut tanpa ada dasar. Taufan mengatakan, keributan yang terjadi di tubuh partai Golkar beberapa hari terkahir ini, merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya.
"Kan ada yang keberatan kalau saya mengatakan bahwa otaknya si A atau si B, tentu saya bisa buktikan. Tidak mungkin saya tidak bisa buktikan. Kalau ada asap, saya mengatakan ada asap, saya harus buktikan. Kenapa katakan ada asap, karena ada api," tambah Wali Kota Parepare ini.
Namun dalam menghadapi somasi yang dilayangkan Nurdin Halid, dirinya hingga saat ini belum menyiapkan tim hukum. Taufan mengaku masih akan melihat perkembangan situasi ke depan.
"Itukan kita liat saja nanti. Kalau umpanya dia (Nurdin Halid) bawa ke ranah hukum, tentu saya hadapi. Kalau saya pandang perlu ambil tim hukum karena kesibukan saya, saya ambil (tim pengacara)," ujarnya.
Taufan menegaskan bakal mempertanggungjawabkan apa yang dirinya sampaikan. Sebab hal itu dia lakukan semata-mata untuk menjaga kehormatan partai Golkar. Dia tidak ingin ada kader yang mencoba mencoreng kebesaran partai.
"Saya ini adalah kader Golkar yang menjaga harkat, martabat, dan muruah Partai Golkar. Saya patuhi arahan dari Pak Airlangga (Ketum DPP Golkar) yang mengatakan jaga muruah Golkar, jangan sampai partai Golkar rusak hanya karena perilaku oknum-oknum kadernya," pungkas Taufan.
Sebelumnya diberitakan, Nurdin Halid resmi melayangkan somasi kepada Taufan Pawe (TP). Surat somasi dilayangkan melalui kuasa hukumnya Syahrir Cakkari.
"Sebenarnya kita sudah resmi somasi pak Taufan Pawe sejak 22 Juli lalu. Somasi itu kita kirim ke DPD I (Golkar Sulsel), yang satunya lagi kita kirim melalui elektronik ke nomor handphone-nya (Taufan Pawe)," ujar Syahrir Cakkari kepada detikSulsel, Minggu (24/7).
Dalam surat somasi itu, isinya meminta kepada Taufan Pawe yang sebelumnya menyebut Nurdin Halid adalah otak dari mosi tidak percaya agar mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Taufan diberikan kesempatan 1x24 jam untuk meminta maaf dan melakukan klarifikasi atas pernyataannya itu terhadap Nurdin Halid.
"Dan sampai tanggal 23 Juli pukul 16.30 Wita sudah jatuh tempo, Kesempatan meminta maaf dan memberi klarifikasi tidak dipergunakan dengan baik. Sampai hari ini," tuturnya.
(tau/sar)