Hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam dua hari terakhir. Akibatnya air Sungai Tangka meluap dan menyebabkan 8 ekor sapi milik warga mati.
"Betul, ada 8 sapi milik warga yang hanyut karena luapan Sungai Tangka. 8 Sapi dikandangkan di bibir sungai dan semuanya mati," kata Kepala Desa Lamatti Riawang Andi Hasbudi kepada detikSulsel, Sabtu (23/7/2022).
Sapi milik warga yang mati berada di Dusun Macconggi, Desa Lamatti Riawang, Kecamatan Bulupoddo. Dari data yang dihimpun Pemdes Lamatti Riawang, 8 ekor sapi yang mati milik Andi Sira 3 ekor, Irwan 1 ekor, Andi Arif 3 ekor, dan Tarappe 1 ekor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sapi yang mati itu tidak memiliki asuransi. Semoga pemerintah daerah bisa memberikan asuransi untuk para peternak," sebutnya.
Hasbudi menambahkan, curah hujan yang tinggi berlangsung sejak Jumat (22/7) kemarin. Kondisi ini menyebabkan terjadinya luapan air dan menggenangi rumah warga.
"Ketinggian air sampai lutut orang dewasa. Selain rumah warga yang terendam, beberapa ruas jalan utama juga ikut terendam. Namun warga masih memilih untuk bertahan," jelasnya.
Terpisah, Kepala BPBD Sinjai Budiaman mengatakan air sungai meluap di Kecamatan Sinjai Utara, dan Bulupoddo. Sedangkan di Kecamatan Sinjai Barat terjadi tanah longsor yang menutupi sebagian badan jalan.
"Anggota baru menuju lokasi. Kami belum bisa berikan gambaran terkait kerusakan karena info dari camat hanya titik longsor. Sedangkan jumlah tumah yang terdampak luapan air sungai anggota belum menerima data," ucapnya.
(hmw/asm)