Kerbau Belang Harga Ratusan Juta Rupiah di Torut Ditemukan Mati Akibat PMK

Kerbau Belang Harga Ratusan Juta Rupiah di Torut Ditemukan Mati Akibat PMK

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Sabtu, 23 Jul 2022 17:42 WIB
28 kerbau di Tana Toraja positif PMK.
Foto: 28 kerbau di Kabupaten Tana Toraja positif PMK. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Toraja Utara -

Seekor kerbau belang atau bonga senilai ratusan juta rupiah di Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan mati mendadak. Kerbau mati dalam keadaan mulut berbusa itu divonis mengalami penyakit mulut dan kuku atau PMK.

"Tiba-tiba mati. Mulutnya itu keluar busa, bagian perutnya itu bintik merah. Padahal sehari sebelumnya itu masih baik-baik saja," kata pemilik kerbau, Yakub Tandi Payung kepada detikSulsel, Sabtu (23/7/2022).

Yakub menemukan kerbaunya mati tergeletak pada Kamis pagi (21/7) kemarin, saat hendak memberikan makan. Padahal menurutnya, kerbau belangnya itu sebelumnya tidak memperlihatkan gejala sakit ataupun PMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada gejala. Kuat sekali makan. Waktu sorenya saya cek di kandang masih sehat. Paginya saya bawakan rumput ternyata sudah mati," ujar Yakub.

Yakub mengungkapkan, kerbau belang atau Bonganya itu sudah ia rawat sudah 5 tahun lamanya. Dia memperkirakan harganya saat ini sudah senilai Rp 250 juta.

ADVERTISEMENT

"Sudah 5 tahun. Tidak pernah keluar kandang, karena memang dirawat sekali. Kemarin sudah ada tawar Rp 250 juta. Tapi keadaannya sudah begini, mau bagaimana lagi," ungkapnya.

Setelah menemukan kerbaunya mati mendadak. Yakob sebenarnya langsung melaporkan ke Dinas Peternakan Toraja Utara. Namun kata dia, pihak Dinas hanya menginstruksikan untuk menguburkan segera kerbaunya.

"Sekitar tiga jam ditunggu, Kepala Lembang (Desa) bilang kubur saja tidak ada waktunya Dinas Peternakan mau datang, jadi saya kubur. Harusnya pemerintah berwenang datang periksa biar kita tau PMK atau bukan, biar kerbau lain bisa kita cek juga. Kalau tidak diperiksa warga disini takut kerbaunya tertular," ucap Yakub.

Kepala Dinas Peternakan Toraja Utara, Lukas membenarkan adanya temuan kerbau jenis bonga mati mendadak di Toraja Utara. Menurutnya, kerbau tersebut mati akibat virus PMK. Namun sebelumnya kerbau itu tidak terdata oleh Dinas Peternakan.

"Itu positif terinfeksi PMK. Ciri-cirinya jelas, tapi itu kita dapat laporannya saat kerbaunya mati, jadi memang tidak terdeteksi," jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar tempat kerbau tersebut ditemukan mati. Hal ini dilakukan agar virus PMK tidak menyebar di hewan ternak lain.

"Tadi kami lakukan penyemprotan disinfektan di kandang hewan yang mati milik Yakop. Dengan penyemprotan disinfektan ini, diharapkan penularan PMK bisa ditekan semaksimal mungkin," tandasnya.




(hmw/asm)

Hide Ads